"Jangan mengguncangnya dengan sengaja! Ranting atau buah Dewandaru harus jatuh dengan alamiah."
Bagaskoro dan Dhananjaya memandang Pak Tua dengan takjub, "benarkah ini semua?"
"Juga jangan sekali-kali memintas hutan larangan. Bisa bernasib sial. Kecuali...."
Dua sahabat itu menahan keingintahuan yang ganjil pada paras mereka.
Pak Tua memandang tajam wajah kedua anak muda, berharap ada kesungguhan hati.
"Kalian, atau satu dari kalian mampu memberikan sajian kepada penunggu gaib."
"...???!?"
"Ya, tumbal pesugihan..."
Pagi Senin Pahing dua sahabat berangkat. Membawa bekal seadanya. Berupa potongan kelapa dan gula merah sebagai sumber tenaga penahan lapar.
Berjalan kaki menyusuri lintasan setapak, jalur menanjak, dan semak belukar, sampai tiba di sebuah persimpangan jalan.
Belok kanan adalah jalan singkat menuju pesugihan melalui hutan larangan. Lurus merupakan jalur biasa, memutar dengan jarak lebih panjang.