Kalaupun dibuat pembenaran, hanya sebagian kecil sifat Rasulullah yang telah saya ikuti, yakni cerdas. Mampu menyiasati potensi kerugian. Tapi itu pun bermuara kepada perbuatan curang.
Perbuatan dan sifat saya selama menjalankan usaha di atas, sama sekali bisa dianggap tidak meneladani sifat Rasulullah dalam berdagang atau berbisnis bidang pengadaan barang dan jasa konstruksi.
Saya bersyukur, sebelum terseret terlalu jauh, Allah SWT memberikan hidayah. Satu penyakit kronis menjauhkan saya dari cara-cara bisnis yang tidak baik itu. Alhamdulillah
Bukan berarti kegiatan di bidang tersebut melulu tidak baik. Proyek konstruksi dari Pemda dan instansi pemerintah lainnya merupakan pekerjaan resmi dan keuntungannya wajar, bila tidak ada unsur kecurangan atau kongkalikong.
Menjadi tidak baik semata-mata karena cara saya menjalankan usaha yang tidak meneladani sifat Rasulullah, yaitu:
- Sidiq, sifat jujur dan benar sebagai pedagang atau pebisnis. Juga tidak pernah bohong dalam keseharian beliau. Dalam proyek, memberikan keterangan sebenar-benarnya, apa adanya, dan mematuhi isi dokumen Pakta Integritas.
- Amanah, sifat sebagai orang yang dapat dipercaya. Tidak khianat kepada siapa pun. Dalam proyek, berarti menyelesaikan pekerjaan sesuai spesifikasi.
- Tabligh, sifat di mana beliau menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya secara utuh, tanpa dikurang atau ditambah demi kepentingan pribadi. Dalam proyek, melaporkan perkembangan sesuai keadaan di lapangan.
- Fathonah, sifat cerdas menghadapi permasalahan, melakukan dakwah, dan dalam perdagangan. Dalam proyek, cerdas memperoleh proyek tanpa menggunakan biaya siluman dan cerdik menyiasati performa keuangan.
Itulah sifat-sifat manusiawi dari Rasulullah dalam menjalankan bisnis. Teladan yang seharusnya saya tiru dan contoh pada bisnis terdahulu, yaitu menjalankan proyek pengadaan maupun jasa konstruksi.
Semoga saya, kita, dilimpahkan kemampuan meniru, mencontoh, dan meneladani sifat Rasulullah dalam perjalanan tersisa. Insha Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H