Pada kasus di atas, pembicara kedua dan ketiga berbeda cara dalam menghadapi audiens. Meng-entertain pemirsa. Pembicara pertama, sepertinya, memandang audiens secara homogen. Menjejali benak pemirsa dengan kerangka teoritis melimpah dalam waktu 20 menit.
Sehari-hari, saya juga sering menemukan persoalan komunikasi mendasar tersebut. Ada pihak yang demikian jumawa menonjolkan kehebatannya, sehingga berbincang dengan mementingkan "rasa nikmat" dirinya. Sah-sah saja sih. Namun, apakah orang lain turut menikmati?
Sementara pihak lain demikian memedulikan pemirsa, penonton, pendengar, juga pembaca. Sharing sessions!
Entah itu berbagi pengalaman, pengetahuan, kebahagiaan, keindahan, bermanfaat, atau segala hal yang sekiranya berpengaruh terhadap nilai kehidupan manusia lain.
Berlandaskan pengalaman dan pengamatan terhadap jalannya webinar di atas, kemudian saya membuat jurnal atau catatan harian (diary) sebagai berikut:
- Kecuali berada di forum homogen, saya selalu menganggap bahwa pemirsa (penonton, audiens, pembaca) beragam latar belakangnya.
- Membatasi pembahasan kepada satu atau lebih pokok pikiran. Agar tidak melebar.
- Bila mempunyai banyak gagasan yang ingin disampaikan, bisa dibuat dalam bentuk rangkaian berkesinambungan.
- Menjelaskan pokok pikiran bersifat teknis tertentu dengan bahasa dikenal banyak orang.
- Menimbang atau memikirkan secara saksama kepentingan pemirsa dalam mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman kita miliki.
Dengan kata lain, catatan membuat artikel populer yang kiranya bisa dinikmati oleh banyak pembaca. Keterangan: ini bukan kiat membuat artikel Terpopuler di Kompasiana lho!
Apalagi ya? Saya kira cukup sampai di sini. Nanti kalau ada gagasan terpikir, akan dicatat di dalam artikel lain.
Catatan kecil ini dibuat agar kelak menjadi pedoman bagi saya dalam proses menulis artikel selanjutnya. Karya tulis populer yang menyajikan inspirasi, makna, pemahaman, dan --idealnya---menawarkan manfaat serta solusi bagi banyak orang.
Bukankah Kompasiana berisi pembaca yang heterogen?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H