Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Topi Fedora dan Kacamata Hitam Frame Bulat

10 November 2021   05:55 Diperbarui: 10 November 2021   05:58 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia tersenyum, berusaha mendamaikan hati wanita dicintainya yang sedang gelisah.

"Titip tas sebentar ya! Aku mau ke toilet."

Rudolfo memerhatikannya sampai pintu kamar kecil khusus wanita tertutup sempurna. Melamun lagi.

Mendadak bangunan khayal runtuh menjadi puing-puing tidak berguna. Rudolfo melompat. Berpaling. Clingak-clinguk mencari tempat paling rahasia.

Terlambat!

"Sedang apa di sini? Gimana sih, di dalam ruangan memakai topi dan kacamata hitam? Gak sopan, tauk?"

Mendengar hardikan keras, Rudolfo melepas penutup kepala dan mata. Tangan gemetar. Topi dan kacamata jatuh ke lantai keramik.

Wajah Rudolfo memutih, melihat wajah di hadapannya memerah. Wanita bermata darah menghunus belati, menyilet-nyilet pria beku dalam bisu.

Senyap!

Keheningan pecah dengan lolongan kecewa memampati lorong-lorong klinik. Wanita berbadan dua itu sangat gusar. Gusar segusar-gusarnya.

Ia mendapati topi fedora dan kacamata hitam frame bulat pemberiannya disia-siakan. Tergelimpang pada lantai keramik berwarna putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun