Meski tidak cukup merahasiakan penampilan, terpaksa Rudolfo mengenakan topi fedora berdebu dan kacamata hitam frame bulat. Pria apes itu tidak suka. Berkesan tua.
Pertama dan terakhir kali ia memakainya pada saat berdarmawisata bareng keluarga besar. Istrinya sengaja memberi topi fedora dan kacamata hitam frame bulat kepada Rodolfo.
"Pakai ini, selain melindungi dari sinar matahari, mereka membuatmu keren," ia memberi komando sambil tersenyum riang. Anggota keluarga lain terkagum-kagum menyaksikan penampilan old-school itu.
Selama empat lebaran berikutnya, Rudolfo menyimpan topi fedora dan kacamata hitam frame bulat di dalam laci meja kantor.
"Masih ada. Kerap dipakai kok," kelitnya, setiap kali sang istri menanyakannya.
Wanita cantik kesayangan keluarga besar itu demikian merasa menjadi pemilik. Apa yang pernah diberikan, akan ditanya keberadaannya. Ia sangat marah, bila barang pemberiannya disia-siakan.
Sifat posesif terhadap segala hal, termasuk suaminya. Awalnya sih hati Rudolfo berbunga-bunga. Lama-lama tumbuh rasa sebal. Lalu pria urban tersebut menenggelamkan diri pada pekerjaan bertumpuk-tumpuk.
***
Sekali ini Rudolfo terpaksa meninggalkan tumpukan kertas, menemani wanita dicintainya ke klinik kesehatan. Kehamilan perdana adalah peristiwa kejiwaan penting. Berperan terhadap perubahan sikap dan emosi. Bad mood.Â
Bulan-bulan terjadinya fluktuasi suasana hati. Kecewa, sedih, marah berkelap-kelip bak lampu disko. Mudah tersentuh perasaan.Â