"Benarkah?"
Anggukan pria merangsang sang wanita memeluk erat, lalu menyandarkan kepalanya di degupan dada bidang.
Burung-burung merpati beterbangan, lalu kembali ke pelataran. Bunga-bunga bermekaran menyemburkan aroma wangi. Angin sejuk bersemilir di antara daun-daun berkibar-kibar.
***
Pada senja gerimis, langit menitikkan air pada kopi hitam tinggal setengah. Kopi paling pahit menemani seorang pria duduk menyendiri di bangku taman. Bangku taman yang sama.
Kopi setengah menyerana tentang pahit teramat luka, sejak engkau ditelan malam paling duka)*
Sang wanita segera menghapus titik-titik air menggenangi mata, ketika pintu mobil terbuka dan suara bariton bertanya, "kenapa sayang, ada hal mengganggu?"
"Enggak. Gak apa-apa, Cuma kelilipan. Ayo jalan, Pak," wanita menyeru ke depan.
Sopir menarik tuas persneling ke posisi D. Sedan berwarna hitam melaju menuju tengah kota, mengasapi kopi paling luka.
)* Dipetik dari puisi "Gerimis, Senja, dan Kopi Setengah" karya Budi Susilo, secangkirkopibersama.com
)** "Separuh Jiwaku Pergi" adalah lagu dari penyanyi Anang Hermansyah.