Tangan pria merogoh tas tenteng mengeluarkan sebuah gelas tertutup rapat berisi kopi panas, minuman dingin, dan kudapan.
Sang wanita membuka kantong kertas berwarna cokelat, menggenggam dan melempar sebagian isinya kepada kawanan burung yang terbang rendah. Burung-burung merpati kembali turun mengejar butir-butir jagung berlarian di pelataran taman.
Wanita berambut gelombang tertawa riang, menyandarkan kepalanya kepada dada bidang yang siap melindungi terhadap apa saja. Pria tersenyum bahagia memandang penuh cinta wajah kekasihnya yang berpendar-pendar.
"Kopi tinggal setengah," seru sang wanita.
"Tidak, kopi masih ada setengah," tangkis pria dengan percaya diri.
"Yakin?"
"Setengah cangkir kopi adalah pertanda separuh jiwaku pergi.")**
Mata bening membelalak.
"Ya. Separuh jiwa yang mengisi relung hatimu."
Rona indah merambati wajah pualam yang menunduk tersipu.
"Dalam waktu tidak terlalu lama, aku akan meminta kepada orang tuamu agar kelak engkau merawat anak-anak kita."