Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peran Penting Dosen Pembimbing Skripsi

16 Oktober 2021   07:58 Diperbarui: 16 Oktober 2021   10:16 3769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merupakan rahasia umum bahwa Pak Bixby mata duitan. Dosen pembimbing skripsi yang mengeruk keuntungan dari mahasiswanya.

Terlepas dari itu, setiap mahasiswa dibimbing dalam pembuatan outline permasalahan, diikuti oleh tahap-tahap kegiatan, sebagai berikut:

  1. Menyusun kerangka pemikiran berdasarkan pendekatan-pendekatan.
  2. Membuat jawaban atau dugaan sementara atas masalah.
  3. Mengonstruksi bangunan teoretis.
  4. Mengumpulkan data berkaitan dengan pokok bahasan.
  5. Membuktikan hipotesis berdasarkan fakta, menggunakan konstruksi teori yang telah dirakit.
  6. Menyimpulkan mengenai permasalahan terjadi, sebagai penerapan dari proses penalaran sang mahasiswa.

Biasanya bimbingan skripsi bersifat gratis. Tidak demikian bagi Pak Bixby. Di bawah bimbingannya tanpa kecuali para mahasiswa harus menyerahkan amplop tebal berisi lembaran kertas merah.

Bahkan seorang anak pengusaha tersohor diminta untuk membangun pagar keliling di rumahnya. Putra seorang pejabat kota ditodong agar menginstalasi kelistrikan, berikut membayar biaya pemasangan meteran PLN pada tempat tinggal barunya itu.

Saya tertumbuk akal, mengingat uang kiriman dari desa yang senantiasa tersendat tidak bakalan sanggup mengisi amplop hingga tebal.

Saya menuju sebuah rumah baru serba putih (kecuali genteng, halaman, dan pagar). Dengan hati-hati membuka pintu pagar masih berbau cat hitam. Melalui halaman asri penuh tanaman bunga. Mengetuk pintu putih diapit dinding putih dengan jendela-jendela kaca diikat kusen alumunium putih.

"Ah mari, mari silakan masuk."

Saya grogi, terbata-bata menyampaikan maksud. Ternyata penerimaan Pak Bixby baik. Terlalu baik.

Mulut belum sikat gigi meniup kacamata, melap dengan ujung kaos oblong, lalu meletakkannya di atas hidung, membaca outline yang saya bawa dengan saksama. Beberapa coretan dan catatan digoreskan pada berkas tipis itu.

Hati lega mendorong tangan meraih gelas berisi teh manis. Saya menyeruput setengahnya.

"Gagasan disampaikan dengan baik. Hanya perlu dipertajam, membatasi pembahasan pada dua variabel saja. Kalau bisa, buat lebih spesifik lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun