Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepeda Motor Berknalpot Telo

26 September 2021   12:57 Diperbarui: 26 September 2021   13:09 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi motor dan gadis oleh minh1857 dari pixabay.com

Selanjutnya, gerutuan demi gerutuan merepet dari bibir bergincu merah yang luntur oleh peluh. Bising di sepanjang perjalanan.

***

Sang pria menyerahkan seluruh isi tabungan kepada kawannya, berikut janji bahwa sisanya akan diangsur sekian kali. Taklimat tersebut menjadi penanda penyerahan surat tanda nomor kendaraan dan kunci sepeda motor. Sedangkan buku biru sebagai bukti pemilik kendaraan bermotor ditahan sampai cicilan lunas.

Maka, sang pria secara resmi mengendarai sepeda motor berknalpot telo)*. Tongkrongan bisa diadu dengan motor keluaran terbaru. Antik. Ia sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya.

Bertipe sport, bermesin dua langkah bersuara nyaring, dengan knalpot standar diganti dengan tipe racing yang lazim disebut "knalpot telo" di kalangan para pembalap liar. Konon, dulu kerap digunakan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan aksi penjambretan.

Akselerasinya cepat. Larinya kencang. Suaranya lantang. Memekakkan telinga.

Sang pria memutar grip gas motor, memacu mesin motor menuju rumah sang wanita, meninggalkan asap putih tipis dari moncong knalpot telo. Tidak sampai sebatang rokok dibakar, ia sudah tiba. Biasanya butuh dua jam, apabila ditempuh dengan berjalan kaki.

"Asyik, kita bisa berjalan-jalan tanpa memboroskan waktu dan keringat," seru sang wanita, girang.

Ia merasa senang, sang pria penuh kasih sayang, perhatian, dan memedulikan keluhannya.

Persoalan tertangani. Kini, dua sejoli pergi ke bulevar, ke tempat roti bakar langganan, ke taman memberi remah-remah kepada burung-burung merpati dan memadu kasih, dengan sepeda motor berknalpot telo.

Suara mesin dua tak menyembur mengiringi perjalanan sepasang muda mudi itu. Nyaring knalpot telo menemani ke mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun