Pengetahuan mengelola proyek berkembang pesat dalam waktu singkat. Ilmu yang tidak bakal diperoleh, kendati saya nongkrong bertahun-tahun di kantor asosiasi. Pengalaman dan, tentu saja, pendapatan terbanyak didapatkan dari keterlibatan dalam kegiatan asosiasi non-asosiasi.
Datang ke asosiasi resmi hanya ketika ada rapat besar atau perpanjangan keanggotaan dan SBU. Pada saat-saat itu, saya memberikan kontribusi seperlunya. Benar-benar menjadikan asosiasi resmi sebagai "tukang stempel."
Begitulah alasan bagi saya membentuk dan kemudian aktif dalam asosiasi non-asosiasi.
Pelajaran yang ditarik dari cerita di atas, agar kita tidak terlampau terlibat dalam gesekan sesama anggota. Jangan biarkan diri kita terperangkap di dalam lingkungan kerja toksik. Demi menghindarinya, membuat asosiasi non-asosiasi merupakan cara bagus. Ia juga menghasilkan nilai lebih dibandingkan berada di asosiasi resmi.
Bagaimana jika berada di lingkungan perusahaan yang mengikat pegawai?
Mau tidak mau, karyawan kembali menaruh perhatian penuh kepada job description, dengan mengabaikan persuasi lingkungan kerja toksik.
Lingkungan kerja toksik senantiasa ada di mana pun dunia kerja (worklife) berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H