Catatan dalam diary ini bukan resensi buku atau membahas substansi karya tulis Henry Manampiring, tetapi berlaku sebagai pengingat kepada pribadi.
Maka dari itu, berdasarkan coretan acak-acakan dan ingatan berantakan, di bawah ini diuraikan pokok-pokok pembicaraan, sebagai berikut:
- Proses untuk bisa menulis (buku) memerlukan waktu lama dengan latihan berulang-ulang, terus-menerus dan tidak memercayai adanya jalan pintas atau instan.
- Power of writing bagi diri sendiri, di mana menulis merupakan terapi bagi penulis yang berkesempatan untuk berdialog dengan diri sendiri: apakah dengan proses belajar, melakukan penelitian, menyelenggarakan survei, maupun mengadakan wawancara dengan narasumber. Ia merupakan sarana untuk menggali ilmu.
- Sedangkan bagi orang lain, karya tulis adalah untuk menghibur, memberikan cara pandang (insight) baru, juga membantu perbaikan hidup (self improvement).
- Pemicu menulis adalah bukan sekadar ingin berbagi pengetahuan, tetapi merasakan adanya topik yang menyentuh pribadi. Ada gagasan yang menggerakkan (move you) untuk menulis buku.
- Menulis adalah berbagai pengetahuan sambil belajar tentang pengetahuan itu sendiri.
- Menetapkan komitmen kepada diri sendiri untuk konsisten menulis.
- Penulis berusaha lebih keras untuk berempati kepada pembaca yang disasar. Misalnya, ketika mengenalkan filsafat kepada anak muda, usahakan menggunakan bahasa populer dan non teknis ditambah ilustrasi.
- Menulis adalah menggali pengetahuan, dengan cara mengikuti sesi/kelas yang sesuai, mencari narasumber yang sepadan, dan membaca banyak referensi, termasuk buku berbahasa Inggris.
- Dengan banyak membaca akan menemukan hubungan (keterkaitan), lalu muncul gagasan baru yang kemudian ditulis dan dibagikan kepada pembaca. Jadi pada dasarnya kreativitas itu menciptakan hubungan baru, bukan hal baru.
Itulah kiranya pokok-pokok pembicaraan disampaikan oleh Henry Manampiring yang sempat saya catat.
Namun amatan paling menggores benak adalah: menjadi penulis yang serius, maka ia harus menjadi pembaca yang serius pula.
Demikian risalah asal-asalan yang dituliskan di dalam diary ini.
Semoga bermanfaat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!