Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penulis Serius adalah Pembaca Serius

20 Maret 2021   14:47 Diperbarui: 20 Maret 2021   15:06 2260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Untuk) menjadi penulis yang serius, maka (ia) harus menjadi pembaca serius

Demikian ujar Henry Manampiring, pada kesempatan mengulik (seluk-beluk) di balik proses penulisan buku Filosofi Teras (FT). Buku best seller tersebut merupakan tulisan filsafat yang dikemas dengan gaya populer.

Waktu dua jam, dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB, terasa singkat untuk acara "Ngobrol Proses Kreatif Penulis PBK" pada hari Kamis tanggal 18 Maret 2021 baru lalu via Zoom.

Webinar ke-12 yang diadakan oleh Komunitas Penulis Penerbit Buku Kompas (KP-PBK) dibuka dengan sambutan dari P. Tri Agung Kristanto (Wakil Pemred Kompas), dipandu oleh petinggi KP-PBK, Amanda Setiorini (penulis traveling) dan A. Bobby PR (penulis buku biografi).

Selain FT, Henry Manampiring juga menghasilkan buku "Alpha's Girl Guide", "Alpha's Girl Playbook", "Cinta Tidak Harus Mati", dan"7 Kebiasaan Orang Yang Nyebelin Banget", kalau tidak salah ingat.

Blogger yang aktif di Multiply sebelum adanya Facebook, Instragram dan medsos lainnya itu bekerja pada sebuah agensi (periklanan dan kehumasan), bertolakbelakang dengan bidang Ilmu Ekonomi yang dipelajarinya di Universitas Padjadjaran.

Pria berkacamata yang mengaku introvert itu giat mencurahkan kegelisahan melalui blog, medsos, Twitter, dan kemudian buku. Menurutnya, medsos merupakan sumber inspirasi, tempat mencari narasumber relevan, survei buku, dan sekaligus sebagai ajang untuk tes ombak.

Sejak tahun 2005, Selebtweet tersebut rajin menulis mengenai pengamatan dan pengalaman sehari-hari di dunia medsos. Kumpulan celotehannya akhirnya dibukukan oleh PBK.

Pada kesempatan siang itu diunjukkan buku FT edisi 20, sementara proses cetak ulangnya sedang berlangsung.

Obrolan tentang proses di balik penerbitan buku tersebut diikuti oleh 225 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, serta penyusun kata pengantar buku FT, Dr. Augustinus Setyo Wibowo.

Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara tersebut memuji kehebatan Henry untuk terus belajar, bahkan mengikuti kelas filsafat di ST Driyarkara, dan mampu membumikan filsafat. Romo Setyo Wibowo menuturkan, membumikan filsafat adalah hal yang tidak pernah bisa dilakukan oleh dosen filsafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun