Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pedasnya Makanan Korea, Harga Cabai, dan Sambal Warteg nan Bersahaja

6 Maret 2021   19:17 Diperbarui: 6 Maret 2021   19:22 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kimchi, gambar oleh cegoh dari pixabay.com

Sementara kenyataan di lapangan, lonjakan harga cabai rawit telah mengantarkan sejumlah warung Tegal (warteg) di Jabodetabek tutup, sebagaimana diberitakan oleh kompas.com.

Tidak semua dan, mungkin, tidak di tiap-tiap kota, seperti halnya warteg yang bersahaja di tepi jalan Tentara Pelajar, Bogor, yang sampai saat ini masih bertahan.

"Apa tidak terpengaruh oleh kenaikan harga?"

Pengusaha warteg yang asli Cilacap itu menjawab, "terpengaruh juga sih, tapi mau gimana lagi? Yang penting modal berputar, walaupun keuntungan menipis."

Namun demikian, sambal masih terasa pedas saat melahap sepiring nasi, telur dadar, dan tumisan sawi.

Sepuluh ribu dapat: Nasi, telur dadar, tumis sawi, sambal, kerupuk (dokumen pribadi)
Sepuluh ribu dapat: Nasi, telur dadar, tumis sawi, sambal, kerupuk (dokumen pribadi)
Di tengah meroketnya harga cabai, bawang, dan bahan lainnya, warteg berukuran 2,5 X 3 meter persegi tersebut berusaha menyiasati berkurangnya daya beli konsumen.

Demi meningkatkan penjualan, ia berencana buka 24 jam sehari. Pria muda itu juga menyediakan paket karyawan yang berharga mulai Rp8 ribu. Paket murah, tapi mengenyangkan dan tidak menguras isi dompet yang kian tipis.

Tampilan depan warteg (dokumen pribadi)
Tampilan depan warteg (dokumen pribadi)
Warteg telah menyiasati daya beli konsumen, sebagai ekses berkelanjutan dari pandemi Covid-19. Dengan harga terjangkau, warteg menjadi tempat untuk mengatasi rasa lapar. Pilihan masakan beragam dengan harga yang tidak bakal membuat kantong bolong.

Menu pilihan di warteg (dokumen pribadi)
Menu pilihan di warteg (dokumen pribadi)
Jadi, setelah melahap seperlunya makanan Korea beserta kemeriahan kulturnya, sebaiknya kita segera kembali ke selera asal, yaitu menikmati makanan lokal bercita-rasa lezat yang harganya terjangkau. 

Harapan terbesarnya adalah, memelihara ragam budaya asli, kearifan lokal, dan norma kebaikan warisan leluhur agar tidak luntur, sambil bergotongroyong mengatasi kesulitan pada saat pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun