Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menerawang Sebuah Rahasia

11 Oktober 2020   05:56 Diperbarui: 11 Oktober 2020   06:06 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pria melakukan terawangan (Photo by Dollar Gill on Unsplash)

"Ini sudah malam, saya tidak bisa datang! Lagipula lokasi rumah Mas Bambang jauh dijangkau."

Dengan nada tegas wanita yang belum dikaruniai anak itu mendesis kesal, "saya tidak akan percaya, bahwa anda bisa menerawang, sebagaimana digadang-gadang orang."

Namun maklumat di balik telepon telah membuat aliran darah ke wajah sendunya berhenti, "ba...baik... baiklah, saya segera menuju ke sana, saat ini juga..."

Sekarang wanita berusia menjelang 30, berpenampilan menawan, berwajah sendu, bertubuh selaras, dan belum berputra tersebut menjadi gugup.

Selain melukiskan secara tepat mengenai sosoknya, Mas Bambang juga menerawang secara detil bagian dirinya yang paling pribadi, yang telah dicukurnya bersih.

Di semesta manusia, hanya wanita itu yang paling tahu tentang rahasia tersebut dan -tentu saja- suaminya, serta pria muda bermata teduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun