Pada perusahaan besar panelisnya terdiri dari para penyelia dan manajer yang dianggap piawai untuk memberikan penilaian.
Pada usaha yang lebih sederhana, panelisnya bisa berasal dari keluarga terdekat atau kerabat yang dipercaya memberi penilaian netral.
Tujuan dan manfaat dari test panel pada dua skala usaha kuliner itu sama saja, yakni: menghindari misleading dalam meraih keuntungan.
Berdasarkan gambaran di atas, test panel dalam bisnis kuliner dapat didefinisikan sebagai berikut:
Suatu proses uji coba oleh beberapa panelis yang terdiri dari orang yang dapat dipercaya kemampuannya dengan cara mencicipi produk makanan dan minuman sebelum diluncurkan kepada publik, untuk mendapatkan gambaran mengenai: rasa, tampilan, COGS, perkiraan harga, daya saing, ketersediaan bahan, kecukupan alat dan tenaga pendukung.
Meskipun untuk melakukan test panel tersebut ada konsekuensi biaya, namun melakukan langkah awal itu diperlukan agar dapat menghindarkan pengusaha bisnis kuliner dari kerugian di masa mendatang. Tidak ada salahnya prosedur ini dijalankan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H