Dalam karya tulis, framework yang merupakan konstruksi pijakan dan struktur pemikiran itu diisi dengan "daging" berupa penjelasan, opini, deskripsi, argumen yang persuasif, yang informatif, yang menginterpretasikan)*, yang komprehensif dan sistematis namun tetap fokus pada batasan masalah atau fenomena dan tidak melebar kemana-mana.
Laburan dan Penyelesaian
Setelah seluruh pemasangan selesai, dilakukan laburan atau pengecatan agar cantik dan penyelesaian (finishing) bagian-bagian rinci.
Dalam karya tulis, dilakukan perapihan tentang tata bahasa dan kosakata yang sepadan dengan isi artikel. Demikian ihwal ini dilakukan berulang-ulang agar benang merah keseluruhan artikel menjadi utuh dan sedap dipandang...eh... enak dibaca oleh orang lain.
Hand Over
Setelah bangunan selesai dibuat dan diperiksa secara seksama kesesuaiannya dengan rancangan, maka tiba saatnya untuk memroses serah terima (hand over) kepada pemilik proyek (bouwheer).
Demikian pula dengan artikel, setelah diperiksa konsistensi benang merahnya, penalaran, dan kesesuaian bahasa , maka ia diserahterimakan (dipublikasikan) kepada pemilik, yakni sidang para pembaca.
Penghujung Kata
Kerabat saya barangkali berkisah perihal karya tulis (sebagian kecil peneliti, mudah-mudahan) yang tidak mencerminkan ketinggian gelar akademik.
Sebaliknya, keluhan dimaksud memicu saya --sebagai man on the street-- untuk membuat artikel yang lebih baik dari sebelumnya, kendati bukan di jurnal ilmiah tetapi di platform Kompasiana.
Jadi selama beberapa bulan terakhir, saya menggunakan permodelan rekayasa konstruksi sebagai sebuah pendekatan dalam membangun karya tulis supaya mudah diterima oleh khalayak pembaca.