Dimahfumi secara umum, pada saat ini dunia, dan kemudian negara kita tercinta, sedang mengalami pandemi akibat covid-19 yang meluluh-lantakkan hampir semua sendi-sendi kehidupan.Â
Dalam masa itupun beredar berbagai kisah tentang penderitaan, penanganan virus Corona dan upaya-upaya berbagai kelompok mengumpulkan donasi untuk para tenaga medis, membantu perekonomian kalangan tak mampu yang terdampak, menyediakan makanan gratis dan  banyak hal lainnya.
Diharapkan kontemplasi diri dan sifat kejujuran atau ketulusan mematuhi himbauan dan kesehatan diri lebih baik agar daya tahan tubuh lebih prima dapat meredam penyebaran pandemi. Kegiatan transendental, atau berdoa sungguh-sungguh agar bencana kesehatan segera berakhir.Â
Berlaku tolong-menolong kepada tenaga medis dan mereka yang terdampak pandemi dengan bersedekah. Pekerti itulah yang akan menguatkan kita, tanpa memandang agama dan latar belakang, untuk menghadapi bencana kesehatan.
Pekerti yang diperoleh dari hasil perenungan dan berdoa sungguh-sungguh serta jiwa tolong menolong antar sesama insan itu menjadi semangat untuk bersama melawan pandemi Covid-19.
Dengan gambaran singkat di atas, maka makna perayaan Hari Raya Waisak sejalan, selaras dan seirama dengan semangat yang diajarkan dalam bulan suci Ramadan.
Selamat Hari Raya Waisak 2564 BE/2020, bagi yang merayakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H