Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bagaimana Pasangan Suami Istri Mendiskusikan Persoalan Rumah Tangga Melalui BBM?

15 Februari 2016   01:32 Diperbarui: 15 Februari 2016   01:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil lalu, aku juga membenahi usaha di Bogor yang habis masa-laku perijinannya. Kalo dijalankan lagi mudah-mudahan ada pemasukan. Memang sih mesti ngebangun lagi relationship ke para klien, karena pekerjaan yang biasa aku jalani telah diberikan ke pihak lain. Alhamdulillan orang lain turut memperoleh rejeki saat aku gak maintain proyek.

Naah...hasil dari proyek-proyek (yang jika diijinkan akan didapat) bisa untuk membiayai bisnis MLM yang Sayang rintis. Pasti butuh waktu dan nafas panjang juga untuk menjalankannya. Suatu saat Sayang bisa memperoleh penghasilan dahsyat dari bisnis itu.

 

Sun 6:04 PM

Setelah ngalor-ngidul ngelantur gak jelas, aku hanya berpesan: lakukan segala sesuatu dengan passionate, ikhlas, sabar, tulus, pasrah (bahasa Jawanya: nrimo. Tanya Embah makna terdalam dari nrimo), mau melayani siapapun terutama yang kesusahan, dan yakini seyakin-yakinnya bahwa kehendak mulia ini akan tercapai. Tuhan sudah meyediakan segala sesuatu yang kita minta, jadi ndak perlu berpayah-payah meminta. Bersyukur saja sudah cukup. Berterimakasih setiap kali diberi kebaikan maupun kesulitan. Percaya sama aku, setiap kesulitan ada bayarannya. Syaratnya: yaitu semua yang aku sebut di atas.

Sun 6:11 PM

Itu saja, semoga berpanjang tulisan tidak menghasilkan salah arti. Maklum lewat BBM. Kalaupun menimbulkan kegagalan paham, berarti aku yang salah. Aku kurang mahir meyakinkan seseorang via tulisan, lha wong lewat lisan saja sering keliru. Namanya juga sudah uzur, sudah banyak lupanya dibanding ingatnya. Biasanya sudah dekat.

Sudah begitu saja.

Nanti pulang perlu dijemput? Kasih tau sebelumnya, biar aku bisa bebenah warung.

 

Istri:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun