Mohon tunggu...
Budi M. Samangilailai
Budi M. Samangilailai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta

saya Budi Samangilailai mahasiswa Ilmu komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa"APMD" Yogyakarta, saya suka berinteraksi dengan orang baru dan lingkungan baru, saya suka membaca dan menulis . saat ini saya sedang menyelesaikan tugas akhir jenjang sarjana di Program Studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo di 100 hari: Membangun Pondasi Kuat Menuju Indonesia Emas 2045

21 Januari 2025   16:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel

Untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas, pemerintahan yang bersih dan transparan adalah sebuah keharusan. Korupsi dan birokrasi yang buruk dapat menjadi penghambat utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas. Oleh karena itu, pemerintahan Prabowo harus terus berfokus pada reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, serta peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam setiap aspek pemerintahan.

Salah satu langkah pertama yang diambil oleh Presiden Prabowo adalah memperkuat reformasi birokrasi, yang merupakan kunci untuk menciptakan pemerintahan yang efisien dan bebas dari korupsi. Prabowo telah menekankan pentingnya meningkatkan kinerja aparatur negara, dengan memastikan bahwa mereka berfungsi dengan penuh tanggung jawab dan tidak terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan negara.

Untuk mendukung hal tersebut, Presiden Prabowo menginstruksikan penerapan sistem digitalisasi dalam proses administrasi pemerintahan. Dengan menggunakan teknologi informasi, pemerintah dapat mengurangi keterlibatan manusia dalam proses pengambilan keputusan administratif, yang sering kali menjadi celah bagi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Prabowo juga berfokus pada peningkatan kapasitas lembaga-lembaga pengawas negara, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Salah satu langkah penting yang diambil adalah memperkuat independensi KPK dengan meningkatkan anggaran dan sumber daya manusia yang memadai untuk memberantas korupsi, serta menjamin bahwa lembaga-lembaga pengawas ini dapat bekerja tanpa intervensi politik.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap akuntabilitas, Presiden Prabowo juga mengutamakan transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Salah satu terobosan yang diambil adalah melakukan audit yang lebih ketat terhadap penggunaan anggaran negara, dengan fokus pada efisiensi dan efektivitas setiap alokasi dana. Dalam program-program pembangunan yang dilakukan, pemerintah juga mengadopsi prinsip transparansi, dengan membuka akses publik terhadap informasi anggaran dan laporan keuangan negara.

Selain itu, Prabowo mendukung penggunaan sistem elektronik dalam pengelolaan anggaran, seperti e-budgeting dan e-procurement, untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan pengeluaran negara dapat dipantau secara terbuka. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebocoran anggaran dan penyalahgunaan dana publik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Presiden Prabowo juga memperkuat peran lembaga-lembaga penegak hukum dalam mencegah dan menanggulangi korupsi serta penyalahgunaan wewenang. Pemberdayaan lembaga-lembaga ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menjaga agar tidak ada ruang bagi penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan.

Salah satu terobosan penting lainnya adalah penerapan sistem laporan keuangan terintegrasi yang memungkinkan masyarakat untuk memantau secara langsung bagaimana dana pemerintah digunakan. Dalam sistem ini, setiap proyek yang dibiayai oleh pemerintah wajib menyediakan laporan keuangan yang jelas dan terperinci, yang dapat diakses oleh publik.

Penerapan sistem laporan terintegrasi ini juga memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan atau pemborosan lebih awal, sehingga tindakan korektif dapat segera dilakukan. Hal ini meningkatkan akuntabilitas setiap penggunaan anggaran dan memastikan bahwa dana negara benar-benar digunakan untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Program pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh Presiden Prabowo juga dilengkapi dengan upaya pengawasan yang lebih ketat. Mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan untuk sektor infrastruktur, Prabowo memastikan bahwa setiap proyek pembangunan dilaksanakan dengan transparansi penuh. Untuk itu, sistem e-procurement yang berbasis teknologi digital diterapkan dalam setiap proyek infrastruktur untuk meminimalisir praktik suap dan korupsi.

Selain itu, Prabowo melakukan penyederhanaan regulasi dan proses perizinan yang berbelit-belit, yang sering kali menjadi celah untuk praktik suap dan korupsi. Dengan memperkenalkan sistem perizinan yang lebih transparan dan mudah diakses, Presiden Prabowo bertujuan untuk mengurangi ruang bagi pejabat untuk meminta uang atau gratifikasi sebagai syarat pengurusan izin. Sistem perizinan yang lebih efisien ini diharapkan akan mempercepat proses investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dalam dunia usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun