Mohon tunggu...
Budi Kasmanto
Budi Kasmanto Mohon Tunggu... Penulis - Pendeta - Penulis - Jurnalis

Sejak 1994 bekerja sebagai pendeta di Bali. Tahun 2020-2022 menjadi pendeta di Manokwari, Papua Barat. Sejak Oktober 2023 menjadi pendeta di Jayapura, Papua. Bukunya berjudul "Panggilan Berkhotbah" diterbitkan oleh Penerbit ANDI Yogya. Sejak 2012 menjadi jurnalis Majalah Suara Baptis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gawat, Empat Isu Hadang Anies Nyapres!

11 Oktober 2022   17:29 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:36 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikutnya, Anthony menilai Renegosiasi kontrak Formula E tidak Transparan. Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Tahun Anggaran 2021 adanya renegosiasi Formula E dengan PT Jakarta Propertindo. PT Jakpro masih harus membayar sekitar 90 Miliar Rupiah kepada Formula E.

Isu Politik Identitas

Istilah politik identitas mulai ramai dibincangkan saat Pilkada DKI Jakata 2017. Dan contoh keberhasilan politik identitas dalam aspek agama adalah kemenangan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakata 2017. Politik identitas itu terjadi secara menonjol dan massif.

Katalogika.com mengunggah tulisan tentang politik identitas yang digunakan Anies. Disebut bahwa media asal New York Reuters menuding kemenangan Anies Baswedan sebagai gubernur diraih lewat politik identitas dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dan sejak Pilkada DKI itu sejumlah kalangan publik dan media mencap Anies sebagai Bapak Politik Identitas. Cap ini melekat kuat, karena pengalaman Pilkada itu memang sangat membekas di benak banyak orang. Dan rupanya membekas pula di benak beberapa kader Nasdem.

Ternyata, keputusan NasDem dalam mengusung Anies Baswedan membuat sejumlah kadernya hengkang.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial Politik Unwira Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona, menulis "Telaah - Membedah keputusan Nasdem mengusung Anies Baswedan". Antara lain ia menulis, bagi pemilih Nasdem yang sejak 2017 sudah menjadi pendukung partai Nasdem sebagai Partai tengah nasionalis, juga karena Nasdem adalah partai pembela Ahok dan pembela kelompok minoritas, keputusan Nasdem mendukung Anies ini kontraproduktif dan menyakitkan. (kupang.antaranews.com)

Isu Khilafah 

Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menyebut Anies masih mesra dengan sejumlah kelompok radikal yang mengusung Khilafah. Ia menyebut bahwa bukan cuma HTI dan FPI di belakang Anies.

Pegiat media sosial Denny Siregar, yang dicap oleh pendukung Anies sebagai pembenci Anies, menuturkan bahwasanya selama ini dia hanya mencoba melawan kelompok khilafah yang menjadikan Anies sebagai tokoh mereka, sebagai symbol untuk agenda besar mereka.

Sedangkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri terang-terangan mengatakan masa depan bangsa Indonesia dalam bahaya besar jika Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden RI selanjutnya pada Pemilu 2024 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun