Niat Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 akan terhadang oleh empat isu berkaitan dengan prestasi, korupsi, politik identitas dan khilafah.
Isu-isu tersebut akan menghadang dan bahkan menjegal Anies dengan keras. Memang cukup berat bagi Anies untuk melangkah. Berat bagi pendukungnya untuk mengangkat citranya. Berat juga pagi parpol untuk mengusungnya. Sepertinya, perjalanan Anies menuju RI-1 dalam keadaan gawat!
Isu Prestasi
Oleh para pendukungnya, melalui media sosial yang mereka kelola, Anies dipuji sebagai memiliki segudang prestasi dan penghargaan.
Bahkan sempat beredar tabloid berisi prestasi Anies Baswedan dibagikan di Masjid di Malang.
Tetapi, prestasi Anies yang digaungkan para pendukungnya itu diragukan oleh banyak pihak. Anies menghadapi banyak tentangan yang pertama-tama datang dari kader partai yang mendukungnya, kemudian dari pengamat politik dan juga dari partai lawannya.
Segera setelah Nasdem mendeklarasikan pencalonan Anies banyak kadernya mengundurkan diri. Pengunduran diri bukan hanya dilakukan kader di pusat, tapi juga di daerah.
VIVA.co.id mengabarkan bahwa gegara dukung Anies, kader partai NasDem mundur bertambah. Dikutip bahwa seorang kader NasDem dari Malang yang "mengakui belum melihat kapasitas Anies sebagai seorang pemimpin. Menurutnya, masih ada putra terbaik bangsa yang lebih berkompeten untuk dijadikan presiden".
Pakar politik Ujang Komarudin menyebut belakangan Anies mulai menunjukkan beberapa prestasi yang menyebabkan elektabilitasnya naik. Tetapi ada pakar lain yang meragukan prestasi Anies.
Sikap pesimis dinyatakan oleh Profesor Dr. Tjipta Lesmana yang viral dan trending di Twitter. Pasalnya, profesor komunikasi yang diundang sebagai narasumber dalam sebuah talkshow yang dihadiri mayoritas simpatisan Anies Baswedan ini, bukannya memuji tapi malah mempertanyakan prestasinya.