Mohon tunggu...
Btarii Raraas
Btarii Raraas Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Halo! saya adalah Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Memiliki Hobi Menulis dan memiliki cita-cita tinggi di bidang penulisan dan penerjemahan. Kesibukan saya saat ini adalah menekuni tanggung jawab saya sebagai mahasiswa, selain itu mengajar pendidikan nonformal jenis keagamaan islam di TPA Daarul Athfal. Selain itu, saya aktif mengikuti kegiatan kepenulisan baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Dan saat ini saya sudah memiliki dua buku antologi cerpen yang diadakan oleh Ay Publisher dan Luxury Publisher.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan Dinasti Umayyah Berdasarkan Islam dalam Lintas Sejarah

17 Juni 2024   19:04 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:04 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat Topik : 

Islam masuk ke Nusantara mulai abad ke-7 M melalui jalur perdagangan Maritim, dimana banyak pedagang muslim dari berbagai wilayah seperti, Gujarat, India, dan Timur Tengah dengan membawa ajaran Islam. Pendapat ini diperkuat dengan berita Cina yang dibawa oleh Dinasti Tang, dijelaskan pada tahun 674 M terdapat perkampungan orang Arab beragama Islam yang  bernama Barus dan Fansur. Adapun pendapat lain, yang mengatakan Islam masuk pada abad ke-11, dibuktikan dengan ditemukannyanisan Fatimah binti Maimun tahun 1082, serta batu yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad" yang diperkirakan abad ke-10 atau 11. Pendapat lain pada abad ke-13, dimana pengaruh Islam semakin meluas di wilayah Pesisir Utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan-kerajaan Demak di Jawa juga muncul sebagai pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. 

Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan dimulai dengan perluasan wilayah Islam pada masa Dinasti Umayyah pada tahun 661 H - 750 M yang memiliki dampak positif bagi perkembangan Islam. Awal mula kekuasaan Dinasti Umayyah, adalah saat memasuki kekuasaan Muawiyah. Sistem pemerintahan demokratis, berubah menjadi kekayaan turun temurun atau monarchiheridetis. Dalam kepemimpinanya, Muawiyah terinspirasi dari Monarchi di Persia dan Byzanytium untuk mewajibkan seluruh rakyatnya menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid. 

Urgensi :

 

Berikut usaha Khalifah Dinasti Umayyah dalam Pengembangan Peradaban Islam : 

Gambar diambil dari tamanpustaka.com
Gambar diambil dari tamanpustaka.com

1. Muawiyyah bin Abu Sufyan, sebagai khalifah Dinasti pertama yang menitikberatkan pada pengembangan sistem pemerintahan, 

yaitu :

a. Membentuk Diwan Al-Hijabah, lembaga yang bertugas memberi pengawalan kepada Khalifah didasari pengalaman sejarah pada masa Khulafaur Rasyidin, yaitu Khalifah yang tidak ada pengawalan dibunuh oleh para pemberontak.

b. Membentuk Diwan Al-Barid atau Dinas Pos yang mengatur surat menyurat.

c. Membentuk Diwan Al-Khatim untuk memberikan stempel setiap surat yang keluar.

d. Membentuk Sahibul Kharraj atau Pemungut pajak, yaitu sebuah lembaga untuk memungut pajak yang berasal dari berbagai provinsi kemudian dikirim ke pusat dan bertanggung jawab kepada khalifah. 

2. Abdul Malik bin Marwan, Pada masa pemerintahan Abdul Malik banyak permasalahan Umat Islam, terutama terjadi pemberontakan sehingga Dinasti Umayyah berada di ujung tanduk. Namun beliau berhasil menyatukan kembali umat Islam dengan menjadikan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi negara. Alasannya, bahasa yang dipakai pada daerah yang berhasil ditaklukan sebelumnya bukanlah bahasa Arab. Akibatnya terdapat beberapa departemen diatas kekuasaan pribumi nonmuslim memahami itu. Maka dari itu, Abdul Malik menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan pertamakali ditetapkan di negara Syiria, Irak, Mesir, dan Persia. 

Beliau juga mengganti mata uang dengan uang logam arab. Sebelumnya mata uang yang dipakai sebagai alat pembayaran zaman Nabi Muhammad dan Khalifah adalah mata uang Romawi dan Arab, namun pada masa Umar bin Khattab sudah banyak yang rusak, sehingga diganti dengan uang logam arab dan dalam bahasa Romawi disebut uang dinar (emas), dirham, (perak), dan fals atau fulus (perunggu).

Adapun kontribusi tokoh muslim dalam ilmu pengetahuan, yaitu : 

1. Kemajuan Ilmu Agama 

a. Ilmu Qiroat merupaikan ilmu yang mempelajari tentang bacaan Al-Qur'an yang dikenal dengan Qiroatus Sab'ah yang dipelopori oleh Abdullah bin Katsir di Mekah dan Asim bin Abi Nujud di Kuffah. Selain ilmu qiroat juga berkembang ilmu tata bahasa (nahwu dan sharaf)  dan ilmu Balaghah.

b. Ilmu Hadist 

Khalifah Bani Umayyah berjasa membukukan hadist oleh Umar bin Abdul Aziz. Usaha berikut dilakukan atas dasar pertimbangan banyak ahli hadist yang gugur dalam berbagai pertempuran selain banyak hadist palsu. Bila tidak dibukukan khawatir akan hilang mengingat banyaknya hadist palsu.

2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan 

a. Ilmu Sejarah mulai dikembangkan pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia memerintahkan kepada Ubaid bin Syaryah Al-Jurhumi untuk mencatat berbagai peristiwa sejarah pada masa pemerintahan sebelum masa Dinasti Umayyah maupun setelah pemerintahannya. 

b. Ilmu Kedokteran mulai berkembang pada masa pemerintahan Al Walid bin Abdul Malik pada tahun 88H/706 M. al-Walid berhasil mendirikan sekolah tinggi Ilmu Kedokteran yang memberi arti pentingnya kesehatan. Ia juga memberi arahan pada para dokter dan mahasiswa untuk melakukan riset ulang didukung dengan anggaran belanja negara yang cukup besar.

c. Ilmu Seni Rupa yang berkembang pesat adalah pengguna Khat Arab sebagai motif ukiran. Kemajuan-kemajuan dapat dilihat pada dinding Qusir Amrah, dan Istana mungil Amrah yang merupakan istana musim panas di daerah pegunungan, sebelah Timur Laut Mati sekitar 50 mil dari kota Amman, Yordania dan dibangun oleh Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik.

3. Kemajuan di bidang ilmu pemerintahan

a. Sistem Pemerintahan 

Pada saat Muawiyah berkuasa, ia melakukan perombakan besar-besaran dengan sistem ketatanegaraan juga mendirikan lembaga politik untuk mempermudah pelaksanaan program. Adapun lembaga yang dibentuk oleh Muawiyah yakni Al-Nizam Al-Siyasi untuk bertugas mengkaji masalah jabatan khalifah. Kemudian lembaga wizarah (kementerian) yang bertugas menangani masalah yang muncul pada departemen. Kemudian lembaga Khitobah (kesekretariatan negara) dan lembaga Pijwbah (pegawai khalifah)  yang bertugas untuk menjaga keamanan diri dan keluarga khalifah dari berbagai ancaman.

b. Lembaga kementerian 

Produk kebijakan baru yang dihasilkan Dinasti Umayyah adalah terbentuknya lembaga wazir atau kementerian dimulai dari pemerintahan Muawiyah bin Abu Sofyan. Seorang wazir bertugas sebagai pendamping Khalifah yang memiliki wewenang untuk menggantikan beban dan tanggungjawab dalam tugas sehari-hari. 

c. Al-Zidam Al-Siyasi atau Kelembagaan Negara 

Pada masa Muawiyah bin Abu Sofyan, dibentuk tiga lembaga negara, yaitu Khalifah, ahllul ahli wal aqdi, dan Qadli al-Qudlat. Khalifah adalah kepala negara pengusaha tertinggi. Maka dari itu, segala keputusan yang dikeluarkan harus dalam sepengetahuan kehendak khalifah. Pejabat negara yang berada di bawah kekuasaan dilarang mengambil kebijakan sendiri tanpa izin khalifah. 

ahllul ahli wal aqdi adalah anggota dewan yang terdiri atas para pakar atau ahli di bidang yang dibutuhkan penguasa Dinasti Umayyah. Sedangkan Qadli al-Qudlat adalah kelembagaan kehakiman yang terdiri atas ahli hukum islam dan hukum ketatanegaraan yang bertugas membuat keputusan hukum dalam pemerintahan. 

Tesis : 

Dengan segala usaha para Khalifah pada zaman Dinasti Umayyah, membuat peradaban dan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Adapun peninggalan peradaban Islam era Dinasti Umayyah yang sampai sekarang masih bisa di saksikan diantaranya, Masjid Agung Damaskus, Istana Amrah, dan Kubah Al Sakhrah. Dengan segala usahanya, tentu didasari oleh pengalaman-pengalaman sejarah yang telah berlalu baik pada zaman Nabi Muhammad saw, maupun pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin. 

Simpulan :

Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan dimulai dengan perluasan wilayah Islam pada masa Dinasti Umayyah pada tahun 661 H - 750 M yang memiliki dampak positif bagi perkembangan Islam. Awal mula kekuasaan Dinasti Umayyah, adalah saat memasuki kekuasaan Muawiyah. Sistem pemerintahan demokratis, berubah menjadi kekayaan turun temurun atau monarchiheridetis. Dalam kepemimpinanya, Muawiyah terinspirasi dari Monarchi di Persia dan Byzanytium untuk mewajibkan seluruh rakyatnya menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid. Umar bin Abdul Aziz berhasil membangun peradaban Islam yang cukup gemilang, diantaranya menghapus kelas sosial antara muslim arab dan mawali (muslim nonarab), mengembalikan uang pensiun anak yatim para pejuang islam, menghidupkan kerukunan toleransi beragama, mengurangi beban pajak atas penganut Kristen Najran. 

Sumber rujukan :

1. Muhtar. (2024). Penyebaran Islam di Indonesia, Sejarah dan Metode Penyebarannya. 

2. Abbas, Ngatmin. (2020). Sejarah Kebudayaan Islam. Hal.204. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun