b. Membentuk Diwan Al-Barid atau Dinas Pos yang mengatur surat menyurat.
c. Membentuk Diwan Al-Khatim untuk memberikan stempel setiap surat yang keluar.
d. Membentuk Sahibul Kharraj atau Pemungut pajak, yaitu sebuah lembaga untuk memungut pajak yang berasal dari berbagai provinsi kemudian dikirim ke pusat dan bertanggung jawab kepada khalifah.Â
2. Abdul Malik bin Marwan, Pada masa pemerintahan Abdul Malik banyak permasalahan Umat Islam, terutama terjadi pemberontakan sehingga Dinasti Umayyah berada di ujung tanduk. Namun beliau berhasil menyatukan kembali umat Islam dengan menjadikan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi negara. Alasannya, bahasa yang dipakai pada daerah yang berhasil ditaklukan sebelumnya bukanlah bahasa Arab. Akibatnya terdapat beberapa departemen diatas kekuasaan pribumi nonmuslim memahami itu. Maka dari itu, Abdul Malik menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan pertamakali ditetapkan di negara Syiria, Irak, Mesir, dan Persia.Â
Beliau juga mengganti mata uang dengan uang logam arab. Sebelumnya mata uang yang dipakai sebagai alat pembayaran zaman Nabi Muhammad dan Khalifah adalah mata uang Romawi dan Arab, namun pada masa Umar bin Khattab sudah banyak yang rusak, sehingga diganti dengan uang logam arab dan dalam bahasa Romawi disebut uang dinar (emas), dirham, (perak), dan fals atau fulus (perunggu).
Adapun kontribusi tokoh muslim dalam ilmu pengetahuan, yaitu :Â
1. Kemajuan Ilmu AgamaÂ
a. Ilmu Qiroat merupaikan ilmu yang mempelajari tentang bacaan Al-Qur'an yang dikenal dengan Qiroatus Sab'ah yang dipelopori oleh Abdullah bin Katsir di Mekah dan Asim bin Abi Nujud di Kuffah. Selain ilmu qiroat juga berkembang ilmu tata bahasa (nahwu dan sharaf)  dan ilmu Balaghah.
b. Ilmu HadistÂ
Khalifah Bani Umayyah berjasa membukukan hadist oleh Umar bin Abdul Aziz. Usaha berikut dilakukan atas dasar pertimbangan banyak ahli hadist yang gugur dalam berbagai pertempuran selain banyak hadist palsu. Bila tidak dibukukan khawatir akan hilang mengingat banyaknya hadist palsu.
2. Kemajuan Ilmu PengetahuanÂ