2) Aristoteles (384-322 SM)
Menurut Aristoteles, semiotika adalah tanda-tanda tertulis berupa lambang-lambang lisan, bunyi-bunyi lisan adalah tanda-tanda dan lambang-lambang gambaran atau kesan. Gambaran atau kesan mental menyerupai objek nyata, dan gambaran mental tentang peristiwa atau objek adalah sama untuk semua orang, tetapi bahasa tidak.
3) Stoa (300-200 SM)
Menurut Bochenski (1669), kaum Stoa mengkonseptualisasikan teori tanda dalam tiga komponennya, yaitu material atau penanda (signier), makna atau petanda (signita), dan objek eksternal. Penanda dan objek didefinisikan sebagai entitas material, sedangkan makna dipandang sebagai sesuatu yang tertanam di dalamnya. Tanda-tanda dibagi menjadi tanda-tanda memori dan informasi.
4) Epicurean (300 SM - abad ke-1 M)
Teori yang terkenal dari orang-orang ini adalah epistemologi materialis, yaitu, yang kita rasakan hanyalah kesan yang diterima pikiran kita dari citra atom permukaan benda nyata, atau dengan kata lain, materi sebagai sebuah konsep. Jadi tanda ini sebagai data alam mewakili sesuatu yang tidak bisa dilihat atau dirasakan.
B.Abad Pertengahan
Ciri utama Abad Pertengahan adalah zaman keemasan para filsuf Kristen, terutama Patristik dan Skolastik. Pada abad ini, perkembangan filsafat bahasa menempuh dua arah, yaitu dengan mendefinisikan tata bahasa sebagai pilar pendidikan Latin dan bahasa Latin sebagai pusat segala pendidikan. Kedua, sistem pemikiran dan pendidikan filosofis saat itu sangat mengenal teologi, oleh karena itu analisis filosofis diungkapkan melalui analisis linguistik. Pendidikan abad pertengahan didasarkan pada tujuh sistem sebagai pilar utama dan bersifat liberal. Tujuh dasar pendidikan liberal dibagi menjadi trivium (tata bahasa, logika dan retorika) dan quadrivium (aritmatika, geometri, astronomi dan musik).
C. Masa Renaisans
Renaisans berarti "kelahiran kembali". Secara historis, renaisans adalah gerakan yang mencakup era di mana orang merasa terlahir kembali dalam peradaban. Renaisans ditandai dengan upaya merevitalisasi budaya Yunani-Romawi.
Pada masa Renaisans, keberadaan teori tanda tidak mengalami inovasi yang berarti. Sementara sebagian besar penelitian semiotik masih merupakan bagian dari perkembangan linguistik masa lalu.