Shyakh Umar Ibrahim Vadillo lahir 19 Mei 1964. Setelah menjalani studi di  Augustinian College di Navarre, Beliau melanjutkan studinya di bidang Agronomy di University of Madrid. Ketika itulah beliau memeluk Islam. Beliau menghabiskan waktu panjang untuk mempelajari penerapan parameter Transaksi Bisnis yang ada di Kitab Al Muwattha Imam Malik Ibn Anas untuk diterapkan di dunia modern. Beliau  mempelajari prihal Zakat yang seharusnya dibayarkan dengan menggunakan Dinar Emas dan Dirham Perak. Beliau pernah belajar di berbagai Universitas di Morocco, Malaysia, dan Indonesia. Beliau juga memiliki gelar Professor dan Doktor.
Beliau aktif dalam mengkampanyekan apa sebenarnya yang disebut dengan mata uang Islam yang sebelumnya telah dimulai oleh Dr. Erbakan, Perdana Mentri Turkish, namun kebetulan Dr. Erbakan digulingkan, saat Raja Hassan II Marocco yang mencoba untuk merestorasi zakat ke tempatnya semula meninggal dunia.
Dari penerjemah
Shyakh Umar Ibrahim Vadillo adalah salah satu murid Shyakh Abd al-Qadir as-sufi, pendiri Murabbitun World Wide Movement. Shyakh Abd al-Qadir as-sufi  adalah seorang ulama yang banyak memprakarsai studi-studi ulang fiqh islam klasik, dengan menerjemahkan kitab-kitab islam ke beberapa bahasa yang menurut klasifikasi Madinah Press tergolong dalam Pustaka Klasik Islam, sehingga terbongkarlah mana yang mendekati ajaran Rasulullah sallalahu alayhi wasalam dan mana yang sudah jauh menyimpang, mengingat cara hidup Muslim zaman sekarang ini sudah terkontaminasi oleh tangan-tangan ‘alien’ sehingga menutup mata dan menina-bobokan kaum muslim. Dan hasilnya, Muslim tidak tahu lagi siapa dirinya, Tuhannya, Nabinya, kitabnya, saudara-saudaranya, dan jalan hidupnya.
Sampai saat terjemahan ini ditulis, beliau berdua masih hidup dan terus berjuang, melakukan banyak hal untuk menegakkan Dien Allah. Mereka tidak seperti ulama lain yang hanya duduk-duduk sambil mengajar agama yang belum tentu apa yang mereka katakan itu dipraktikkan. Ada juga yang harus dibayar dulu baru mau ngisi kegiatan, Astagfirullah… Seperti yang Allah subhana wata ‘alla telah sampaikan kepada kita melalui Nabi-Nya, salallahu’alayhi wasalam, yang ditulis di dalam Kitab Al Qur’an qarim:
Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada kalian kerjakan. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalannya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.
Al Qur’an Surah Ash Shaff ayat 2-4
Tidaklah sama di antara orang-orang mukmin yang duduk-duduk tanpa mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka, Â atas orang-orang yang duduk-duduk, satu tingkat dan kepada masing-masing Allah menjanjikan pahala yang baik. Dan Allah memberi kelebihan terhadap orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk-duduk berupa pahala yang besar.
Al Qur’an Surah An Nisaa’ ayat 95
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan teguhkanlah kesabaranmu dan tetaplah waspada serta siap siaga serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
Al Qur’an Surah Ali Imran ayat 200
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan dengan jelas
Al Qur’an Surah Yasin ayat 17
Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepadamu hanyalah menyampaikan amanat Allah, dengan terang
Al Qur’an Surah An nahl ayat 82
Setelah membaca fatwa ini, keputusan berada di tangan anda, dan hanya kepada Allah urusannya, dan kami hanya menyampaikan seterang yang kami mampu. Dan kami terus bekerja.
Dan katakanlah, "Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui alam gaib dan alam nyata, lalu diberikan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan."
Al Qur’an Surah At Taubah ayat 105
Salamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.