Mohon tunggu...
Asep B
Asep B Mohon Tunggu... Editor - Asep Burhanudin mantan wartawan yang masih giat menulis

Ada bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Mak Erot dan Daun Bungkus Papua

6 Mei 2016   10:06 Diperbarui: 6 Mei 2016   10:30 5604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sempat ketawa yang kemudian merenung, sehebat itukah khasiat daun bungkus, hingga ukurannya sebesar anak kucing. Karena obatnya cespleng, kata si pemuda tadi, salah oles bisa mengubah segalanya. Obat  sejenis daun merambat ini, akan gatal bila menempel kulit. Terlebih bila merembes ke bawah bagian kelelakiannya yg sensitf, akan bengkak, dan gatal. Garukan tak teratur inilah yang kemudian menyebabkan anunya mereka luka dan kemudian meradang dan sulit disembuhkan. Rupanya, alasan inilah yang kemudian pihak  kepolisian setempat melarangnya.

dsc-3874-572c08a8a0afbd18059cf77d.jpg
dsc-3874-572c08a8a0afbd18059cf77d.jpg
Noken: Seorng petani tengah memikul hasil panennya dengan noken khas Papua (Asep Burhanudin)

Daun Bungkus, tumbuh liar dan merambat di pohon- pohon di hutan Papua. Khasiat daun ini terdapat dalam getah yang menempel pada trikoma atau rambut daunnya. Sehingga pemakaiannya pun daun cukup ditumbuk halus tanpa air kemudian ditempelkan ke bagian tertentu yang diinginkan. Supaya tak terjatuh atau merembes ke wilayah lain dibuatkan bungkus dari daun yang sama. Prosesi inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama obat herbal alami ini.

Tak perlu mencari ke hutan untuk mendapat daun warna hijau tua ini. Di beberapa kios terbuka, malah tersedia bebas dalam kemasan botol kecil dengan harga Rp.20- Rp.30.000/ pcs-nya. Konon,  si pemakai, katanya, awalnya akan terasa gatal luar biasa, rasa gatal hilang berganti panas. Dua- tiga jam baru kemudian berganti ukuran, menjadi besar. Bila terasa masih kurang puas bisa dilakukan dua hingga tiga kali, tentunya dengan selang sehari setiap pemakaiannya.

dsc-6461-572c08f4567b6178048b457b.jpg
dsc-6461-572c08f4567b6178048b457b.jpg
Berkubang: sebagian jalan utama di Tolikara masih belum beraspal menjadikan hanya kendaraan berpenggerak depan belakang yang bisa menembusnya (geowisata.net)

Anda tertarik? Jangan dulu!!!, Kerja herbal ini sungguh luar biasa, salah- salah bisa menjadi masalah. Selain penampilan Anda  berubah, seperti  tengah  mengantongi anak kucing tadi, juga berdampak pada kesehatan kita. Pemakaian tak sesuai aturan dan salah membungkus, akibatnya seperti banyak para remaja Papua yang akhirnya gigit jari ditolak Polda Papua saat mau daftar menjadi anggota polisi.

Bila pihak kepolisian secara resmi sudah mengeluakan aturan seperti itu, bisa jadi pertanda kemujaraban daun bungkus melebihi kehebatan Mak Erot. Saya tunggu  Moamar Emka menuangkan tulisan ‘Ade Ape Dengan Daun Bungkus’. (Asep Burhanudin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun