Diberikannya sumber video pembelajaran sebagai upaya mendukung kegiatan pembelajaran siswa agar tidak bosan dalam melakukan pembelajaran daring.
Selanjutnya, ketertarikan siswa dapat terlihat ketika diberikan video pembelajaran sains yang mendukung proses pembelajaran. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu memberikan pemahaman tentang cara menanam tanaman yang benar.
Siswa diberikan contoh teks wawancara mengenai cara merawat tanaman agar mengasah keberanian siswa dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Kemudian, siswa diberikan video pembelajaran berupa alat peraga sains menggunakan bahan-bahan yang sederhana dengan bimbingan orang tua masing-masing. Seperti membuat "ilusi air" yang hanya menggunakan 2 bahan saja, yaitu botol yang diisi air dan kertas bergambar panah atau penunjuk arah.Â
Caranya taruh botol yang berisi air di depan gambar panah tersebut dan siswa dapat melihat cahaya menarik dan membelok dalam gelas yang berada di depan gambar panah tersebut. Hal tersebut bekerja serupa dengan kaca pembesar, membelokkan cahaya ke arah tengah.
Dukungan orang tua pun menjadi penentu dalam proses pembelajaran siswa. Keterlibatan orang tua dalam membimbing dan membantu para siswa dalam belajar, memberikan kesan serupa ketika belajar dengan guru di sekolah.
Salah satu orang tua siswa, Sri Munawati (43) mengatakan, bahwa anaknya Muhammad Ridho Satria, selalu bercerita ketika selesai belajar dengan mahasiswa.
"Alhamdulillah Ido seneng banget diajar sama ka Rizky, katanya. Selalu ada cerita dari Ido setiap selesai belajar. Makasih banyak ya ka udah kasih inspirasi buat anak-anak jadi selalu bercerita apa aja yang dipelajari ketika sekolah" ujarnya.
Kegiatan literasi ini rupanya membangun siswa untuk aktif dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Siswa pun dapat lebih dekat dengan orang tuanya dan mau bercerita sekaligus berdiskusi mengenai kegiatan belajar siswa.
Terlaksananya program literasi baca tulis, numerasi, dan sains, diharapkan para siswa dapat lebih antusias dan tetap semangat dalam melaksanakan kegiatan belajar serba daring akibat pandemi COVID-19.