Terlepas dari konteks pemilu dalam negeri, isu propaganda oleh Rusia (terutama via media sosial) yang pertama kali berhembus kencang sejak Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu itu yang hingga kini masih simpang siur, namun yang pasti pola operasi tersebut dapat menghancurkan kepercayaan publik ke otoritas politik, termasuk media.
Apapun itu, dengan diterapkannya semburan kebohongan, dusta dan kabar hoaks dalam menyongsong Pilpres mendatang bisa mempengaruhi dan membuat ketidakpastian dan berpotensi merusak demokrasi. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H