Mohon tunggu...
Britney Joseph
Britney Joseph Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya

One day I will find the right words, and they will be simple.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UNESA Hadirkan Belasan Pakar Menelisik Teori Sastra Budi Darma

20 September 2021   11:38 Diperbarui: 21 September 2021   17:19 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini selaras dengan tujuan diadakannya simposium, yaitu untuk mengonstruksi teori sastra Budi Darma. 

“Maka dari itu, diharapkan materi dan pemaparan para narasumber nantinya dapat dirumuskan menjadi satu buku yang akan diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Surabaya,” tutur Dekan FBS UNESA, Dr. Trisakti, M. Si. dalam sambutannya itu.

Tidak hanya dirumuskan menjadi buku, Simposium Nasional tersebut juga diharapkan akan ditindaklanjuti dalam bentuk konferensi Internasional, sambung Rektor UNESA Prof. Nurhasan, M.Kes. 

“Kami berharap hasil simposium ini dapat ditindaklanjuti dalam konferensi internasional pada bulan awal tahun depan. Dengan konferensi internasional tersebut diharapkan keluasan dan kekayaan wawasan yang dicurahkan dari berbagai pihak akan sangat bermanfaat untuk merumuskan teori sastra Budi Darma. Mudah-mudahan impian kita bersama untuk memiliki teori sastra yang lahir dari anak Negeri ini dapat tercapai,” ujarnya.

Jungkir Balik pada Penokohan Budi Darma

Menurut Prof. Faruk HT, konsep Jungkir Balik yang tampak dalam karya-karya Budi Darma terletak pada unsur penokohan dan karakter yang cenderung terkesan janggal. 

Hal ini lantaran banyak peristiwa yang muncul secara mendadak, tanpa alasan, maupun tujuan. 

“Tokoh-tokoh Budi Darma begerak dengan tiba-tiba, jadi mereka tidak tahu kenapa saya di sini, kenapa saya begini, mengapa saya melakukan ini? Mereka tiba-tiba saja didorong seperti untuk bertindak,” ujar Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM itu.

Karya-karya Budi Darma pada dasarnya sangat dikuasai oleh kekuatan subjektivitas atau ‘surealisme.’ Akan tetapi, surealisme Budi Darma sangat berbeda dengan karya-karya sejenis pada umumnya. 

Adicita surealisme Budi Darma cenderung mengimani campuran idealisme abstrak yang terus bergerak layaknya cerita-cerita action, namun stagnan mengandung kedalaman.

Kritikus sastra UGM itu pada akhir pemaparan menyebutkan bahwa yang menarik dari kekhasan Budi Darma yaitu karyanya adalah campuran dari tragedi dan komedi (tragicomedy)

Keterbiusan Menulis Budi Darma

Dr. Seno Gumira Ajidarma, S. SN., M. Hum. menyatakan bahwa Budi Darma bukanlah penulis yang terpaku pada aturan-aturan baku, melainkan sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun