Acapkali aku terlupa,Â
kerap kali aku terluka,Â
bukan sebab siapa-siapa,
tapi aku yang masih belum terbiasa.Â
Jika saja cinta masih tersedia,
ingin kujatuhkan pada dirikuÂ
ingin kuberikan sepenuhnya untukkuÂ
tapi aku saja tak mampuÂ
Bagaimana bisa ia melihatku,Â
tersenyum manis tanpa luka,Â
jauh didalam snaa ada luka menganga,Â
yang tertutup bara merah tak kasat mata.Â
Kuulang kembali memori
soal hari ke pagi yang kulewatiÂ
kemudian aku terhentiÂ
pada sosokmu yang hampir matiÂ
dalam memori....
Aku begitu hancur untuk kau miliki,Â
kuperbaiki luka ini hingga kau pergi,
bertemankan arunika hangat ini,
kunikmati segala rasa hampa dan berkelana..
Bumantara,Â
semuanya akan berat, Â
kau pantas untuk yang sempurna di bumi,Â
tanpaku kau mampu berotasi,Â
tanpaku kau gali potensi, Berbahagialah pengejar hati...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H