Kelebihan Bansos Barang:
Bansos barang lebih diminati oleh masyarakat apabila terjadi kelangkaan atas barang kebutuhan pokok atau kondisi ketika perekonomian sedang dalam keadaan inflasi.Â
Kedua kondisi tersebut menyebabkan adanya ketidakpastian harga barang sehingga pemberian bansos uang menjadi tidak relevan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Â
Contoh nyata adalah kondisi krisis kelangkaan minyak goreng di Indonesia pada tahun 2022 silam yang menyebabkan harga minyak goreng menjadi tidak terkendali. Pada kondisi tersebut, penyediaan minyak goreng tentu lebih efektif dibanding memberikan bantuan berupa uang. Â
Selain itu, bansos barang juga lebih baik apabila digunakan sebagai alat pendukung kebijakan di bidang kesehatan. Penggunaan uang untuk memenuhi kebutuhan tentu tidak dapat dikontrol oleh pemerintah.Â
Penerima bansos bisa saja menggunakan uang yang diperoleh untuk memperoleh kebutuhan dasar dengan kandungan gizi yang buruk karena harganya yang cenderung lebih murah.
Oleh karenanya, pemerintah lebih baik menyelenggarakan bansos dalam bentuk barang dengan spesifikasi gizi dan nutrisi yang baik serta terkontrol sehingga mencegah permasalahan-permasalahan kesehatan yang tidak diinginkan.
Kelebihan Bansos Uang:
Sebaliknya, bansos uang menawarkan fleksibilitas bagi penerima untuk menggunakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Coba bayangkan terdapat seorang petani padi yang memiliki kondisi ekonomi buruk dan memenuhi syarat untuk dimasukkan sebagai daftar penerima bansos oleh pemerintah.Â
Pemerintah kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan beras kepada seluruh penerima manfaat tersebut. Hal ini menjadi tidak tepat sasaran bagi petani padi karena beras tidak menjadi prioritas kebutuhannya.Â
Pemberian uang justru lebih baik, karena petani padi tersebut dapat menggunakan bantuan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih menjadi prioritas.