Kesimpulan Akhir
Dilema bansos barang dan uang tidak dapat dijawab dengan solusi yang simplistis. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Bentuk bansos yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan spesifik.
Oleh karenanya, pemerintah perlu berhati-hati menentukan arah kebijakan dengan memperhatikan kondisi serta kebutuhan dari penerima bansos.Â
Baik melalui bansos barang maupun uang, kuncinya adalah penyelenggaraan yang tepat sasaran sehingga pihak penerima dapat merasakan manfaat penuh dari adanya program tersebut.
Tambahan: Bahaya Moral Hazard pada Bansos
Adanya bansos dari pemerintah berpotensi menciptakan moral hazard. Moral hazard mengacu pada perilaku individu yang memanfaatkan situasi dan berpotensi merusak tujuan ideal program.
Contoh moral hazard yang terjadi dalam kasus bantuan sosial adalah alih-alih berhasil meningkatkan kesejahteraan, adanya bansos justru berpotensi menciptakan ketergantungan dan berdampak terhadap hilangnya motivasi bekerja, serta turunnya produktivitas dan kreativitas untuk mengembangkan diri maupun meningkatkan taraf hidup mereka.
Ketergantungan tersebut kemudian dapat menghambat upaya pengentasan kemiskinan dari pemerintah. Program bansos idealnya berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan kesejahteraan, bukan menjadi sumber penghasilan utama.Â
Hal ini tentu tidak akan mengentaskan permasalahan kemiskinan, sehingga seolah-olah program bansos mengajarkan penerima untuk menerima ikan bukan menangkap ikan sendiri.
Maka dari itu, Program bansos harus dirancang dengan cermat untuk menghindari moral hazard. Penerima bansos perlu dibantu untuk menjadi mandiri dan produktif, sehingga program bansos dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dalam jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H