Mohon tunggu...
Bryan Pasek Mahararta
Bryan Pasek Mahararta Mohon Tunggu... Freelancer - Youth Society

Youth Empowerment | Diversity Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu 1955, Peran Bung Hatta Mengawal Demokrasi Indonesia

4 Februari 2024   17:27 Diperbarui: 4 Februari 2024   23:25 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi langsung, yaitu rakyat secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Sementara, demokrasi tidak langsung, yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya untuk mewakili mereka dalam pengambilan keputusan pemerintahan.

Selain itu, Indonesia pernah mengalami 2 (dua) periode sistem parlementer dan presidensial. Awal masa kemerdekaan, Indonesia menggunakan sistem parlementer sampai keluarnya dekrit Presiden 1959.

Demokrasi parlementer, yaitu kekuasaan eksekutif dan legislatif tidak terpisah. Kepala pemerintahan dipilih oleh parlemen dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Demokrasi presidensial, yaitu kekuasaan eksekutif dan legislatif terpisah. Kepala pemerintahan dipilih langsung oleh rakyat dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen.

Perjalanan panjang sejarah demokrasi Indonesia memang selalu mengalami pasang-surut. Namun, sampai sejauh ini, proses demokratisasi yang dilaksanakan selalu mengupayakan prinsip bernegara dengan kehendak rakyat.

Bagaimanapun juga, tingkat keberhasilan Pemilu 1955 memang tidak bisa lepas dari pengaruh seorang intelektual negarawan Mohammad Hatta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun