Mohon tunggu...
bravita putri
bravita putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya merupakan calon mahasiswa baru dan seorang pemula dalam menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miliki 5 Skill Dasar Ini untuk Menjadi Pendengar yang Baik

3 Agustus 2024   23:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   23:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah curhat tak lagi asing didengar, pasalnya setiap individu pasti memiliki masalah atau hambatan tersendiri dalam menjalani hidup. Di era generasi z yang kini menginjak usia muda menuju produktif, tentunya banyak sekali yang menjadi pertimbangan dan beban dalam pikiran mulai dari: "Besok jadi apa?'' ; ''Selanjutnya gimana?'' ; perihal problematika keluarga ; hingga masalah asmara. 

Saling bertukar cerita dengan sahabat maupun orang terdekat menjadi solusi yang dapat meringankan beban hati atau beban pikiran, memang terkadang pihak yang bercerita hanya ingin dibagikan keluh kesah atau sekedar didengarkan kisahnya. Namun tentunya sebagai teman yang baik anda ingin menjadi tempat sandaran yang nyaman dan dapat melegakan orang-orang terdekat anda yang sedang tertimpa masalah. Oleh karena itu berikut beberapa tips menjadi support system yang baik dalam merespon curhatan orang terdekat anda.

1. FOKUS 

Hal dasar yang tentunya harus dilakukan adalah menghargai dan memberikan waktu kepada sahabat anda untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Menyiapkan diri dengan tulus sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap sahabat anda yang telah mempercayai anda sebagai teman berbagi rasa

2. FEEDBACK KECIL

Pada saat orang terdekat kita sedang menyampaikan keluh kesah masalahnya,  kita perlu melakukan feedback kecil sebagai tanda bahwa kita menyimak apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita, seperti memposisikan pandangan ke arah lawan bicara, mengangguk-angguk, atau menepuk bahu lawan bicara Anda saat sedang menangis. Hindari kegiatan yang terkesan mengabaikan lawan bicara seperti menyimak sembari bermain gadget atau memotong dan mengalihkan topik pembicaraan saat lawan bicara kalian belum menyampaikan seluruh keluh kesahnya. 

3. MENGOREKSI KEMBALI 

Jika lawan bicara kita telah menyampaikan seluruh hal yang ingin disampaikan, Anda dapat membuka respon Dengan mengatakan ulang pernyataan lawan bicara sebelumnya. Hindari pernyataan yang secara gamblang atau terang-terangan berbalik dengan apa yang dirasakan oleh lawan bicara Anda. 

4. POV ( Point of View)

Posisikan diri Anda pada sebagai sahabat anda, dapat dilakukan dengan membuka respon seperti: 

• "kalau aku jadi kamu juga aku sama merasa x''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun