"Masih saja ada RS yang belum kerja sama. Kalau begini saya akan gunakan kewenangan saya. Sama seperti di Jakarta, kalau enggak dipaksa, RS hanya mau untung sendiri,” “Nanti kalau saya panggil (RS) satu-satu baru kapok. Di sini saya akan tanya, mau atau tidak (kerja sama)? Kalau tidak mau tidak apa. Tapi jangan minta izin-izin,” ancam Jokowi. kata Jokowi di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015) (dikutip dari metrotvnews.com)
Tidak hanya presiden, bahkan MPR pun mendesak agar rumah sakit segera bermintra dengan BPJS Kesehatan.
“Saya meminta pemerintah menjadikan 700 rumah sakit swasta sebagai mitra BPJS dengan konpensasi berupa subsidi. Seharusnya setiap rumah sakit tidak boleh menolak pasien sesuai undang-undang,” Menurutnya rumah sakit yang menolak melayani pasien berarti telah melanggar UU No 36 tahun 2009. -Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) MPR, Irgan Chairul Mahfiz- (dikutip dari cnnindonesia.com)
Hal seperti ini tentu saja membuat rumah sakit panik dan stress. Di satu sisi mereka harus ikut bermitra dengan BPJS, namun disisi lain, terkadang atau mungkin seringkali pembayaran pencairan dana berobat peserta BPJS yang semakim membludak, mengalami kendala yang membuat mereka bisa menanggung kerugian bisnis. Dan mungkin saja juga berimbas pada pendapatan dokter yang bekerja di rumah sakit.
Pihak Dokter
Tidak habis sampai pada pihak asusansi dan rumah sakit, kini saya mendengar dokter-dokter praktek klinik pun sudah mengomel-ngomel dengan hadirnya BPJS kesehatan akibat dari pendapatan mereka berkurang drastis, karena kini para pasian beralih untuk berobat ke rumah sakit yang melayani BPJS.
Hadirnya BPJS kesehatan sesungguhnya menguntungkan bagi masyarakat, baik yang mampu apalagi yang tidak mampu untuk mendapatkan akses kesehatan.
Memang, banyak dikeluhkan juga oleh masyarakat terkait Program BPJS kesehatan, namun penyebabnya sering kali karena pelayanan yang dihadirkan oleh pihak pebinis kesehatan, dalam hal ini adalah rumah sakit yang tidak optimal.
Mungkin penyebab tidak optimal pelayanan pebisnis kesehatan dengan pasien BPJS, disebabkan karena faktor hubungan antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan yang masih amburadul. Tapi sepertinya masyarakat tidak peduli dengan hubungan mereka. Yang masyarakat inginkan adalah mendapatkan akses ksehatan dengan semestinya serta dengan biaya serendah mungkin kalau bisa gratis. Tanpa kerjasama yang baik antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan, bagaimana mungkin masyarakat dapat menerima pelayanan yang baik?