Sebagai booth penyedia makanan gratis tentu saja menarik banyak pengunjung. Mulai dari sekedar icip-icip pengen nyoba rasanya maupun yang penasaran. Bahkan Bos Kompasiana Kang Pepih tak mau rugi #Eh tak mau ketinggalan turut menikmati es pisang ijonya made in Bunda Siti Rabiah. Makanan khas Makasar racikan Bunda ternyata maknyooosssss. Paling laris dicobain sekian banyak orang. Jalang kotenya pun demikian. Banyak yang nyomot. Senang semuanya pokoknya. Bunda yang berkegiatan mengajar dan demen nulis ini ternyata jago masak! Wah boleh buka restoran ala Makasar nampaknya heheee.
Ada yang lebih heboh lagi. Emak-emak ternyata diam-diam di belakang mengupas buah-buahan, ada mangga, timun dan lain-lain. Cobek dan ulegan pun dikeluarin. Mereka mau bikin rujaaaak!
Wah ini mah kesukaan saya. heheee. Langsung dah nyicipin rujak ala dadakan di booth KPK... nikmat dan pedaaasssssssss ternyata. Sebagian lagi dipajang di meja. Beberapa pengunjung mencicipinya, pada kepedasan. Cuman Mbak Yayat keknya yang ga kepedasan. Dia mampir di KPK saat sudah sore. Kelaparan kali yaaa abis wawancaranya sekian banyak booth, termasuk wawancara saya di KPK. heheeee....
Beberapa Kompasianer tertarik bergabung di grup KPK, khususnya Jakarta. Saya menyarankan untuk join di Grup fesbuk KPK. Syaratnya mudah, seorang Kompasianer yang punya akun Kompasiana dan bersedia menulis reportase hasil gerebek.
Sempat dikunjungi juga Kompasianer of The Year, Pak Tjiptadinata Efendi beserta istri bu Rosaline. Ada juga penulis dan pemilik penerbitan Peniti Media, Pakde Thamrin Sonata yang banyak mengomporin para penulis untuk menerbitkan buku. Hasilnya beragam ide berkaitan dengan kegiatan KPK muncul. Ide yang positif pastinya. heheee. Penulis kembaran lainnya Pak Thamrin Dahlan (Kembaran namanya aja maksudnya heheee) juga merespon positif keberadaan KPK ini. Menurutnya KPK sebuah komunitas yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Wah KPK luar biasa, sudah rajin gerebek ke mana-mana, meski baru 2 bulanan dibentuk. Boleh suatu saat ikutan gerebek," kata Kompasianer Pensiunan di Badan Narkotika Nasional ini.
Hingga menjelang malam, booth diberesin seiring usainya acara. Semua perhatian berbalik fokus ke panggung utama berkaitan dengan pengumuman Kompasiana Awards. Saya masih di booth beres-beres bareng Mbak Avy, Mbak Nur dan teman Mbak Avy. Sekalian ngobrolin soal komunitas KPK. Hingga dari speaker di ruangan itu terdengar menyebutkan bahwa nama saya meraih penghargaan Best of Fiction. Seiring dengan itu, ponsel bordering, WA bunyi, SMS masuk... dari teman-teman yang di dalam ruangan sebelah. Isinya meminta saya ke ruangan sebelah dan menginformasikan terpilihnya saya. Tentu saya senang dan berbahagia. Ando, Fahmi, Mbak Avy, Mbak Nur dan beberapa teman lain mengucapkan selamat. Kami bergegas menuju panggung di sebelah.