Mohon tunggu...
deniranggup
deniranggup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Boy rg

Marjaavaan (Aku akan Mati): Cinta yang hilang, harapan untuk kembali.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Baik Buruknya Pemekaran di Tanah Papua

11 Juli 2023   22:50 Diperbarui: 11 Juli 2023   22:52 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap masyarakat Papua terhadap putusan-putusan pemekaran di daerah mereka dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk konteks sosial, politik, budaya, dan pengalaman historis mereka. Berikut adalah beberapa sikap yang mungkin muncul dari masyarakat Papua terkait pemekaran.

Penerimaan dan Harapan Positif,  Sebagian masyarakat Papua dapat menerima pemekaran sebagai kesempatan untuk memiliki otonomi yang lebih besar dalam mengelola urusan lokal mereka. Mereka berharap bahwa pemekaran akan membawa perbaikan nyata dalam pembangunan, pelayanan publik, dan kualitas hidup masyarakat di daerah yang dimekarkan. Sikap ini didorong oleh keyakinan bahwa pemekaran dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan lokal dan memperkuat identitas budaya mereka.

Ketidakpuasan dan Ketidakpercayaan, Sebagian masyarakat Papua mungkin merasa tidak puas dengan putusan-putusan pemekaran yang diambil oleh pemerintah pusat. Mereka dapat merasa bahwa pemekaran tersebut hanya bertujuan untuk membagi dan melemahkan gerakan atau aspirasi kemerdekaan Papua yang lebih luas. Ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat dan lembaga-lembaga negara juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi sikap ini.

Ketakutan akan Peningkatan Konflik, Beberapa masyarakat Papua mungkin merasa khawatir bahwa pemekaran dapat memperburuk persaingan politik dan meningkatkan konflik antar kelompok etnis di daerah tersebut. Mereka khawatir bahwa pemekaran akan memunculkan klaim atas sumber daya alam, batas wilayah, dan kendali politik yang dapat mengintensifkan ketegangan dan mengancam perdamaian di daerah tersebut.

Keinginan untuk Memperkuat Identitas dan Budaya, Bagi sebagian masyarakat Papua, pemekaran dapat dilihat sebagai kesempatan untuk memperkuat identitas dan keberlanjutan budaya mereka. Mereka berharap bahwa pemekaran akan memungkinkan pemimpin lokal yang lebih memahami kebutuhan dan aspirasi mereka serta melindungi warisan budaya dan tradisi mereka dari pengaruh luar yang merusak.

Tuntutan Partisipasi dan Pengawasan, Beberapa masyarakat Papua mungkin mengharapkan agar mereka terlibat secara aktif dalam proses pemekaran, termasuk dalam pembuatan kebijakan dan penetapan batas wilayah baru. Mereka mungkin menuntut partisipasi yang lebih besar dan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan dan pengelolaan sumber daya di daerah yang dimekarkan.

Perlu dicatat bahwa ini adalah gambaran umum dan beragam sikap dapat ada di dalam masyarakat Papua. Konteks politik dan historis yang kompleks serta perbedaan individu akan mempengaruhi bagaimana masyarakat Papua menyikapi putusan-putusan pemekaran yang terjadi di daerah Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun