Mohon tunggu...
Bowo Prasetyo
Bowo Prasetyo Mohon Tunggu... -

not for sale.. not for rent.. not for auction..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat terbuka untuk Jokowi (updated: 6 Juli)

6 Juli 2014   12:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:17 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maaf, apakah bapak sudah konsultasi dengan BPHN atau KHN mengenai PMPTK dalam rangka pembuatan UUSPN? Kan mau pegang pemerintahan jadi harus tahu singkatan, BPHN, KHN, PMPTK, UUSPN harus tahu.. :)

Yth pak Jokowi

Saat debat capres kedua bapak bilang, "Kita akan berikan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. Ini sistem yang dibangun, bukan hanya anggaran saja," [5]

Maaf, bukankah saat ini juga ada sistem? Sudah ada wajib belajar 9 tahun disertai BOS (bantuan operasional sekolah) untuk pendidikan. Juga sudah ada kartu BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial) untuk kesehatan. Apakah bapak bermaksud mengganti sistem-sistem tersebut dengan sistem yang baru? Saya kira lebih baik bapak lanjutkan dan perbaiki sistem yang sudah ada, karena kesinambungan pembangunan adalah lebih baik daripada mulai lagi dari awal. Dan juga untuk membangun sistem saat ini sudah memakan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit.

Yth pak Jokowi

Pada debat capres ketiga, menanggapi pertanyaan pak Prabowo tentang permasalahan Laut China Selatan, bapak menanggapi "Ini adalah urusan negara lain dengan yang lain, tapi kalau kita bisa masuk dan berperan juga baik.." [6]

Maaf, bapak bilang calon presiden harus tahu singkatan, tapi masak tidak tahu kalau pulau Natuna kita di Laut China Selatan akan diklaim oleh Tiongkok?

Yth pak Jokowi

Menjawab pertanyaan pak Prabowo soal penjualan Indosat di zaman Megawati, bapak bilang "Pada saat Ibu Mega jadi Presiden. Kondisi ekonomi belum baik.. Indosat kita jual.. kuncinya satu kita ambil kembali," [7]

Maaf, Indosat dijual bukan di saat ekonomi sedemikian sulit tapi di tahun 2002, di mana kondisi ekonomi sudah lama sembuh dari krisis. Dan kalau alasannya ekonomi tidak baik, maka pak Habibie jauh lebih berkepentingan menjual Indosat. Kenyataannya beliau tidak melakukan itu dan tetap berhasil mengatasi krisis ekonomi.

Saya kira intinya bukan sekedar mengambil kembali Indosat, tetapi bercermin pada penjualan Indosat dulu, bagaimana supaya penjualan aset negara tidak terulang lagi di masa depan, perlu diperjelas apa alasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun