Mohon tunggu...
Bintang Ach
Bintang Ach Mohon Tunggu... Tutor - -sub

24 y.o, currently English educator | www.ach-bookforum.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bowo Alpenliebe, Lebih Baik "Di-bully" atau Dibela?

10 Juli 2018   22:01 Diperbarui: 11 Juli 2018   11:18 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: merdeka.com)

Cerita Ibunda di Balik Viralnya Bowo

Di balik segala hiruk pikuk mengenai Bowo, tersimpan sedikit cerita memilukan yang mungkin akan membuat banyak warganet di luar sana iba. Melihat anaknya dibully, tentu orang tua tidak akan tinggal diam. Segala macam cara pun dilakukan agar anak mereka terlindungi dan merasa aman.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ibunda Bowo. Dilansir dari Pagi-Pagi Pasti Happy TRANS TV, viralnya Bowo baik di sosial media mau pun di TV membawa dua dampak yang sangat bertolakbelakang untuk sang Ibunda. Di satu sisi, ia merasa senang karena anaknya memiliki banyak penggemar. Namun di sisi lain, ia juga merasa sangat sedih karena banyak pula orang yang membenci anaknya, bahkan sampai melayangkan ancaman-ancaman yang mengkhawatirkan.

Dari situlah, Ernawati---Ibunda Bowo---merasa bahwa dirinya harus melakukan tindakan untuk melindungi putranya tersebut. Dengan menangis, beliau menceritakan bahwa rela berhenti bekerja demi menjaga Bowo. Kemana pun Bowo pergi ia akan selalu ada di sampingnya karena tidak ingin satu pun hal buruk terjadi pada anaknya. Yang lebih miris lagi, saat beliau mengetahui seberapa kasarnya komentar warganet terhadap putranya itu, sampai-sampai ia tidak bisa membayangkan jika hal-hal buruk itu benar akan terjadi kepada Bowo.

Di sinilah, saya dan mungkin juga kalian semua benar-benar merasa bahwa, membully bukanlah tindakan yang tepat. Dan memang seperti itu kenyataannya. Kita pantas-pantas saja untuk membenci seseorang, itu merupakan hak kita. Tapi saat kita memutuskan untuk melampiaskan kebencian tersebut dengan mengucap kata kasar, kotor, bahkan mengancam, itu baru tidak pantas.

Belajar dari kasus Bowo, di saat kita membully seseorang, tidak hanya hati orang itu saja yang merasa tersakiti. Tapi juga keluarganya, saudaranya, dan orang-orang terdekatnya. Belum lagi Bowo masih di bawah umur. Sangat susah bagi dia untuk mengerti dan memahami apa yang sebaiknya ia lakukan. Terlebih untuk menjaga dan mengontrol emosi. Bisa-bisa kita membunuh satu orang yang tak bersalah karena sikap kita yang sudah kelewatan dan tidak tahu batas.

So guys, stop bullying, please. Is there some advantages that you can get from your bullying action? No one. Believe it or not, you just make problem's getting bigger and bigger. Be smart people in action by thinking that your life will be safe, if you save other people's life as well.

Jika tindakan membully tidak bisa dibenarkan, apakah kita sebaiknya membela? That's literally your own decision, guys. In this case, kita memang perlu melakukan sebuah pembelaan atas nasib orang-orang yang tak bersalah yang justru menjadi korban. Untuk membangunkan sense of tolerance, itu yang yang terpenting.

Jangan menganggap remeh karena kita berkicau di media sosial, berlindung di balik foto dan profil singkat yang bisa menipu, kita bisa menulis apa pun dan merasa aman setelahnya. Justru disitulah kita semua harus waspada, karena itu sama saja menyatakan bahwa kita telah siap dengan segala konsukensi buruk, bahkan terburuk, dari perbuatan kita.

Do you want to be bullied by everyone? Do you want to make your life feel upset? Do you want to life in sadness all the time? Or, do you want to have a big regret in your life?

If the answer is NO, so let's make an improve!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun