Mohon tunggu...
Kornelis Joh. Don Bosko Beding
Kornelis Joh. Don Bosko Beding Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gunakanlah tawamu dengan benar, jangan menertawai hal-hal yang tidak benar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sapi Ras (a) Ayam

28 Juni 2016   22:10 Diperbarui: 28 Juni 2016   22:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Tapi katong buat bagaimana kawan? Jakarta itu jauh,katong mau pake apa ke sana? Terus bagaimana dengan sapi-sapi yang begini banyak ini?” Jose bertanya pada Lukas.

“ Ya itu sudah. Itu yang menjadi masalahnya. Di Jakarta dong angkut sapi dari Australia,kenapa tidak angkut dari katong saja e? Mungkin katong bisa bantu mereka mengatasi mahalnya sapi. Tapi pemerintah yang di Jakarta tidak bisa lihat katong pu hidup di sini. Sedih e,pung para lai. Pantasan masih ada juga daging sapi yang dong jual campur dengan daging ayam. Mungkin dong punya mau seperti itu.”

“ Iya. Dong lebih suka pedagan dong jual Sapi Ras (a) Ayam.” Tandas Jose seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Nada putus asa berhembus lewat getar deru nafas dari dalam dada. Pemandang indah bentangan safana yang hijau di depan mata serasa jadi gersang,kering dan layu. Udara sejuk yang mengipas-ngipas pelan dari balik bukit pun tak  mampu membuainya tuk kembali menghayal dan bermimpi.

***

Keterangan:

Sonde : tidak
 Beta : Saya
 Lu : Anda/engkau/kau
 Katong : Kami/kita
 Pung : punya
 Dong : mereka

Cerita pendek ini berlatar di suatu tempat,di daerah Pegunungan Mutis, Kabupaten Timur Tenga Selatan (TTS) – Provinsi NTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun