Boonaz E mengusulkan agar mereka semua melupakan benci-benci tersebut dan fokus pada kebahagiaan bersama. Mereka saling berpelukan dan berjanji untuk selalu saling mencintai dan mendukung satu sama lain.
"Dalamnya penguburan benci bukanlah seberapa dalam lubang yang kita gali, tetapi seberapa dalam cinta yang kita tanam di hati kita," kata Boonaz C dengan bijak.
Mereka berjalan kembali ke rumah dengan senyum di wajah mereka, meninggalkan lubang dan benda-benda yang telah mereka lemparkan. Mereka menyadari bahwa humor dan cinta adalah kunci untuk mengatasi benci dan menjaga kebahagiaan dalam keluarga mereka.
Dari hari itu, keluarga Boonaz menjadi semakin kuat dan penuh dengan tawa. Mereka tidak pernah melupakan pengalaman lucu mereka dalam mencoba menguburkan benci.Â
Setiap kali mereka menghadapi perbedaan atau konflik, mereka akan mengingatkan satu sama lain tentang kelinci dan boneka yang muncul dari lubang.
Keluarga Boonaz belajar bahwa benci bisa diatasi dengan humor, cinta, dan kesediaan untuk saling memaafkan. Mereka hidup bahagia dalam pengertian dan kedamaian, mengisi setiap hari dengan canda tawa yang tak terhingga.
Akhirnya, mereka menemukan bahwa dalamnya penguburan benci sebenarnya adalah dalamnya timbunan cinta yang mereka bagi satu sama lain.
Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H