Memaknai Kerja di Kantor
Dalam buku yang berjudul Anak Kantoran, Samuel Ray menawarkan sudut pandang yang berbeda. Dengan bahasa yang mengalir dan renyah dicerna, pembaca seolah-olah sedang mengobrol dari hati ke hati dengan sang penulis.
Ia tak tergoda memberikan dogma tentang dunia kerja, bahkan tak menganggap dirinya sebagai guru yang lebih tahu. Kebetulan saja ia sudah lebih dahulu berkecimpung dalam dunia kerja lebih dahulu.
Pembawaannya dalam membedah tema demi tema dalam buku bagai teman yang sedang memberikan sudut pandang, pengetahuan, dan kisah-kisah hidup yang kiranya dapat digunakan kelak oleh para pembaca.
Diharapkan mereka dapat berpikir untuk menemukan perspektif berbeda untuk dapat mandiri dan berhenti menyusahkan orang lain. Jalur sederhana yang Samuel tawarkan, yakni menjadi anak kantoran.
Tak semua orang terpanggil menjadi pebisnis. Menjadi anak kantoran pun dapat menuai kesuksesan hidup. Samuel menyadarkan para pembaca bahwa anak kantoran dapat menjadi insan kreatif, produktif, dan bahagia menjalani hidup mulia sebagai seorang pekerja kantoran.
Berdinamika sebagai Anak Kantoran
Buku Anak Kantoran membahas berbagai dinamika kehidupan pekerja kantoran. Mulai dari bagaimana menghadapi tekanan kerja, membangun mentalitas yang tangguh, hingga menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Setiap mengupas bab demi bab sang penulis mengedepankan pendekatan praktis dan penuh empati. Dengan demikian pembaca merasa terhubung dengan pengalaman dan solusi yang ditawarkan. Apa yang disampaikan dalam buku sama sekali tak berjarak dari realitas dunia kerja.
Salah satu poin menarik dalam buku ini adalah bagaimana penulis menyoroti pentingnya pola pikir dalam menghadapi dunia kerja. Mengutip Cal Newport, profesor dari Amerika lulusan MIT, Samuel mengingatkan pentingnya menggunakan craftsman mindset/ sudut pandang seorang pengrajin.
Sudut pandang tersebut menyadarkan bahwa anak kantoran untuk berfokus pada keahliannya. Ia kelak mendapatkan kepuasan hidup dari keahliannya yang meningkat. Melalui sudut pandang seorang pengrajin, anak kantoran akan tetap maksimal bekerja keras. Ia tak terhanyut dengan situasi yang mungkin jauh dari ideal di kantornya.