Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Bola

Akhir Bahagia dari Copa America 2015

9 Juli 2015   21:07 Diperbarui: 9 Juli 2015   21:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

E. Menghapus Trauma Tragedi Santiago

Beragam torehan manis dibukukan Chili dalam gelaran Copa America 2015. Sebagai tuan rumah Chili berhasil menghapus “kutukan mitos” yang berlangsung selama 14 tahun. Sejak Kolombia menjuarai Copa America 2001, tak ada lagi tim tuan rumah yang sanggup menembus semifinal hingga Chili pada Copa America 2015, sebagai tuan rumah dapat menembus semifinal. Jorge Valdivia, pemain Chili meraih sebagai pencetak assist terbanyak.

Tak ada yang lebih manis selain menghapus trauma terhadap tragedi Santiago bagi bangsa Chili. Tragedi Santiago merupakan momen hitam bagi sejarah sepakbola Chili. Pada Piala Dunia tahun 1962, 77 ribu penonton memadati laga semifinal Chili vs Brasil untuk menjadi saksi bahwa generasi La Roja mampu menekuk Brasil, melangkah ke final, dan menjadi juara dunia untuk kali pertama. Impian kala itu kandas dan membuat amarah pendukung Chili murka, lalu membakar stadion.

Di final Copa America 2015 kembali para pendukung tim Chili memadati stadion Santiago. Kibaran bendera Chili terus mengelorakan semangat para pemain yang sedang berlaga. Dewi fortuna kini menghampiri. 2x45 menit + extra time tak membuahkan gol, Chili vs Argentina harus mengalami drama adu penalti.

Sorak-sorai membahana kala Alexis Sanchez dengan Panenka Kick berhasil menceploskan bola ke gawang Argentina. Chili pun juara untuk kali pertama di turnamen sepakbola internasional. Inilah pretasi tertinggi Chili dalam gelaran Copa America sejak keikutsertaan mereka pada 1991 (peringkat tiga), 1993;1995;1997 (fase grup), 1999 (semifinalis), 2001 (perempat finalis), 2004 (fase grup), 2007 dan 2011 (perempat finalis). Trauma tragedi Santiago berhasil terhapus. Stadion Santiago di Copa America 2015 menjadi saksi bahwa timnas Chili kini sudah menjadi pemenang.

 

Sumber Bacaan:
Tabloid Soccer, 28 Juni 2014.
Harian Bola, 26 Juni 2015.
http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2015/06/29/13142602/ini-rincian-kontrak-carlos-bacca-di-ac-milan
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2015/07/03/193722/2960072/71/jeison-murillo-resmi-jadi-milik-inter
http://www.jawapos.com/baca/artikel/19681/Eduardo-Vargas-Memburu-Modal-untuk-Kembali-ke-Napoli

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun