"Kita buktikan saja, Pak Polisi!" jawab Alex. Kemudian dengan hati-hati dia menjelaskan hasil interogasinya.
"Aku misalkan perkataan Dolly benar maka perkataan dari ketiga temannya adalah negasinya atau kebalikannya," kata Alex.
"Sehingga ada dua fakta saling bertentangan, yaitu Alexis dan Allena sebagai pembunuhnya. Dan ini tidak mungkin terjadi!" lanjut Alex. Semua mendengar penjelasan Alex dengan seksama.
"Seandainya perkataan Alexis atau Allena yang benar maka dengan cara yang sama akan dihasilkan fakta-fakta yang saling bertentangan juga. Sehingga kesimpulanku hanya Cindy yang berkata benar," jelas Alex.
"Dengan demikian dari negasi ketiga perkataan teman yang lain tidak ada fakta yang bertentangan. Dengan kata lain kebohongan mereka tidak akan saling berbenturan. Jadi Allena pembunuhnya berdasarkan teoriku ini!" lanjut Alex dengan nada tegas. Semua pun terkejut dan mengarahkan pandangan matanya pada Allena.
"Huh ...! Dasar kau detektif amatiran. Polisi telah mengatakan kalau Nick minum wisky pemberian Dolly. Bagaimana bisa kau mengatakan Allena pembunuhnya? Teori macam apa itu?" sahut Cindy dengan nada kesal.
"Fakta awalnya adalah Allena yang membawa wisky itu sebelum direbut oleh Dolly. Beberapa saat kemudian Nick mati setelah meminumnya. Ada alibi kalau Allena memberi racun dan berniat membunuh Nick dengan wisky tersebut!" jawab Alex.
"Alex ... kamu ...? Kenapa kamu mengatakan itu? Tugasku hanya membawa dan memberikan wisky itu untuk Nick. Ada racun atau tidak dalam minuman itu kamu pasti lebih tahu. Jangan korbankan aku sendirian, aku tidak membunuh Nick!" Aku membantah dengan tegas perkataan Alex.
"Alex tahu kalau minuman itu ada racunnya dan akan mengorbankan kamu sendirian? Apa maksudmu, Allena?" tanya Alexis.
"Pak polisi! Bisa jadi mereka berdua telah bersekongkol. Tangkap dulu mereka!" lanjut Alexis sambil menunjuk ke arahku dan Alex.
"Allena, jangan paksa aku sekali lagi untuk menuduhmu bersekongkol dengan Alex! Sebelum ini, kamu juga lebih dulu tahu nama Alex. Jangan-jangan kalian memang sudah pernah bertemu sebelumnya dan merencanakan semua ini!" sahut Cindy.