"Sudah! Kamu tenang saja, Allena. Aku akan mengikuti Nick."
Alex segera keluar dari pintu belakang Rumah Atlanta. Sementara aku bergabung dengan teman-temanku untuk melanjutkan pesta wisky dan anggur merah diiringi alunan musik rock'n roll. Namun, kurang lebih selang satu jam kemudian John datang lagi menemui kami.
"Nick tewas setelah pergi dari sini. Apa yang telah kalian lakukan padanya?" tanya John dihadapan aku dan teman-temanku.
Tapi ke tiga temanku cuek saja mendengar berita itu dan tidak seorang pun menjawab pertanyaan John. Tidak ada rasa takut dan khawatir di benak mereka. Sementara aku merasa gugup dan gemetar. Jantungku berdegup kencang. Aku menjadi gelisah. Tapi aku berusaha menyembunyikan agar teman-temanku tidak curiga. Beberapa saat kemudian aku melihat Dolly berdiri dari tempat duduknya.
"Kami tidak melakukan apa-apa! Justru kalian tadi yang bertengkar. Seharusnya kami yang tanya padamu. Apa yang kamu lakukan padanya setelah meninggalkan ruangan ini?" tanya Dolly.
"Aku ...? Aku tidak melakukan apa-apa padanya!" bantah John.
"Tidak melakukan apa-apa? Kami tidak bisa melihat apa yang telah kamu lakukan di luar sana, John! Begitu juga dengan kamu. Jadi jangan asal menuduh kami!" sahut Cindy.
John hanya bisa diam sambil memperhatikan ekspresi wajah kami yang merasa tidak bersalah atas kematian Nick.
"Kalau begitu tidak ada lagi yang bisa kita ajak bersenang-senang," kata Alexis dengan nada datar.
"Iy ... iya dan aku ... aku akan merasa kesepian," sahutku masih gugup .
"Tenang, masih banyak kok orang-orang berduit yang mau sama kita-kita ini," kata Dolly menanggapi.