"Tidak! Kali ini aku minta anggur merah, Allena," kata Nick dengan lembut.
"Aku bukan Allena, Nick. Aku Dolly. Ayolah ...! Kamu pasti telah mabuk. Bukankah wisky ini minuman kesukaanmu?" tanya Dolly.
"Hmm, kamu ..., baiklah," jawab Nick tersenyum sambil menerima gelas itu.
"Ee ..., kamu ... berikan gelas itu untuk John," lanjut Nick sambil menunjuk ke arahku.
Aku tertegun sejenak. Aku takut dan tak tega jika terjadi sesuatu pada John setelah minum anggur merah ini. Tapi bayangan kesenangan akan harta benda membuatku harus melupakan itu semua. Dengan sedikit gemetar aku segera menyodorkan gelas berisi anggur merah itu pada John. Tapi John tidak mau menerimanya.
"John ...! Sekali ini saja! Kita bersulang untuk perpisahan kita sejenak." Nick pun ikut membujuk John.
"Iy ... iya, John. Ayo, kita bersulang. Ti ... tidak baik bertengkar terus," kataku sedikit gugup.
Aku berusaha melawan perasaanku sendiri. Aku mendekati John dan mengusap lembut wajahnya. John menatap ke dua mataku.
"Tidak! Aku tidak butuh minumanmu, Allena! Yang aku mau, kau Nick, segera tinggalkan tempat ini! Dan jangan pernah kembali lagi!" perintah John sambil mengalihkan pandangannya pada Nick.
"Oh, tidak! Aku pasti akan kembali setelah urusan bisnisku selesai. Aku masih butuh mereka berempat," sahut Nick kemudian berjalan mendekati John.
"Terutama Allena ... jangan harap kau dapat memilikinya!" tambah Nick sambil menarik tanganku agar menjauhi John.