"Aku tidak boleh tahu?" tanya Paijo lagi.
"Tidak ada hubungannya denganmu, Jo. Tapi nanti aku akan minta tolong bantuanmu juga," sahut Alex.
Aku memperhatikan Paijo. Dia masih termangu sejenak. Kemudian segera keluar dari kamar. Aku pun beralih pada Alex. Dia sedang memperhatikan aku dengan seksama. Aku menyuruhnya duduk di tempat tidur karena di kamarku memang tidak ada kursi.
"Alex, apa yang bisa aku bantu?" Aku ikut duduk di samping Alex. Karena ada gerakan, handuk yang melilit tubuhku pun terangkat. Sementara piyama yang aku pakai membuka di bagian bawah sehingga memperlihatkan sebagian pahaku.
"Ee ... Allena, kini aku tahu mengapa John dan Nick saling berseteru," kata Alex sambil melirik ke arah bawah. Sebentar kemudian mengarahkan pandangannya ke mataku.
"O ya? Apa coba?" Aku tersenyum menggodanya.
"Kamu ... karena kamu. Meski aku belum mengenal penghuni Atlanta lainnya, aku pastikan kamu cewek paling menarik di Rumah Atlanta ini. Bahkan aku berani taruhan kalau Ijo pun tak akan rela jika kamu memilih salah satu di antara mereka," lanjut Alex.
"O ya? Sebegitunyakah aku?" Aku tertawa lebar mendengar penjelasan Alex.
Aku pun berkenalan dengan Alex lebih dalam. Dia cowok yang menarik. Masih muda dan tak kalah tampan dari John. Maklumlah merekakan masih saudara jadi ada mirip-miripnya. Cuma Alex kalah tajir aja meski dia yang menjalankan bisnis John.
Pada kesempatan itu juga Alex mengutarakan maksud kedatangan yang sebenarnya ke Rumah Atlanta padaku. Dia bukan ingin membantu masalah John dengan Nick tetapi ingin menyelesaikan masalahnya sendiri dengan John.
"Masalahmu dengan John? Bukannya kamu selama ini membantu bisnis John?" tanyaku.