"Ee ... Alex .... Aku tidak terbiasa memanggil pak. Jadi aku panggil Alex saja," kataku memecah keheningan.
"Tidak apa-apa. Terserah kamu saja," sahut Alex yang sudah terlihat tenang.
"Aku Allena. Kamu saudara John? Kenapa datang juga?" tanyaku pada Alex.
Alex mengangguk. Aku kemudian mengulurkan tanganku. Alex pun menyambutnya. Sengaja aku membuat gestur tubuh genit untuk menarik perhatian Alex. Dan sambil tersenyum manja aku meremas lembut tangannya. Sekilas aku melihat Alex menjadi salah tingkah di hadapanku.
"Ee ... waktu itu, aku ... aku memang tidak serta merta menyanggupi permintaan John," jawab Alex kembali gugup sambil melepas genggaman tanganku.
"Aku ... aku datang secara sembunyi-sembunyi ... dengan bantuan Ijo ... ee ... tanpa sepengetahuan John untuk mengamati keadaan di sini," lanjutnya.
"Kenapa kamu lakukan itu?" tanyaku lagi.
Alex tidak segera menjawab. Dia melirik ke arah Paijo yang berdiri menempel padaku. Dan aku paham maksud Alex.
"Ee ... Jo, tinggalkan aku bersama Alex," kataku pada Paijo. Tapi Paijo tidak segera pergi. Dia menatapku dalam-dalam.
"Kalian mau apa?" tanya Paijo penuh selidik.
"Alex mau ngomong masalah John dan Nick. Kamu tahukan masalah mereka berdua?" jawabku.