Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Horor] Mitos Sapu Lidi

6 Agustus 2019   21:48 Diperbarui: 6 Agustus 2019   21:57 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anakmu itu ... sepertinya dapat melihat lelembut," kata Eyang saat itu.

"Alice ... maksud eyang?" tanyaku sambil menoleh ke arah Eyang. Beliau mengangguk dan ikut duduk bersama kami yang waktu itu sedang santai melihat acara televisi di ruang depan. 

Aku pun menceritakan kejadian mistis lain yang pernah dialami Alice pada Eyang. Belum lama ini kami bermalam di rumah saudara dan tidur di kamar tengah. Kami dikejutkan dengan suara tangisan Alice yang tiba-tiba terbangun. Dia terlihat ketakutan.

"Darah ... darah, ada orang berdarah di sana!"

Alice mengatakan ada seseorang di balik jendela kamar itu. Seseorang yang hanya terlihat separuh badan itu berambut hitam panjang acak-acakan. Sepasang mata putih dengan sedikit bintik hitam di tengah terlihat menempel pada wajah seramnya. Kulitnya rusak mengelupas dan banyak darah keluar dari tubuhnya. Sesekali Alice melihat ke arah jendela tapi buru-buru dia menyembunyikan lagi wajahnya karena makhluk itu tetap ada di sana untuk beberapa saat lamanya. 

"Kenapa tidak kamu gunakan seblak untuk mengusirnya?" tanya Eyang menyela ceritaku.

"Seblak kasur itu ...?"

"Iya, seblak itu ... sapu lidi untuk membersihkan seprei kasur. Benda itu dapat digunakan untuk mengusir lelembut."

"Benarkah? Aku malah tidak tahu."

"Tidak tahu ... atau kamu tidak percaya?" Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Eyang.

Menurut penuturan Eyang, seblak sapu lidi dalam adat Jawa dipercaya untuk mengusir lelembut. Terutama lelembut yang mengganggu anak kecil. Sapu lidi itu biasa disebut juga dengan nama 'sodo gerang'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun