"Semuanya ...? Apa maksudmu?"
"Ee ... tidak. Selesaikan saja tugasmu. Tunjuk salah satu diantara mereka. Dan masalah ini selesai."
Pemilik kontrakan menutup teleponnya tanpa menunggu kesanggupanku. Aku makin kebingungan bagaimana menyelesaikan masalah ini. Tidak mungkin Aku asal tunjuk tanpa alasan yang kuat di hadapan para polisi di sana. Bisa-bisa Aku masuk penjara karena tuduhan palsu. Aku kembali mendengar pembicaraan para siswa itu.
"Bagaimana kamu bisa mengambil kesimpulan dari soal ini?"
"Mudah saja. Dengan mengambil permisalan dan menegasikan kalimat yang lainnya, kita dapat menyelesaikan soal ini."
Kesimpulan dari permisalan dan negasi, apa maksudnya? Bukankah itu suatu teori? Aku bergegas menuju rumah kontrakan mewah untuk menyelesaikan kasus ini.
Sampai di sana polisi sudah bersiap membawa ke empat gadis sexy itu. Ups ... mereka semakin hot dan tampak liar dihadapanku. Pemandangan itu hampir saja membuyarkan konsentrasiku. Segera kuambil botol minumanku dan kuteguk untuk mendinginkan otakku.
"Untuk apa kamu datang? Apakah kamu akan mengorbankan salah satu temanku dengan teorimu, Detektif Amatiran?" kata Cindy menatapku tajam.
"Tidak! Aku akan menyelesaikan masalah ini ..."
Aku menyodorkan selembar kertas bertuliskan hasil interogasiku pada salah seorang polisi di sana.
Dolly : Alexis, dialah pembunuh pria itu.
Alexis : Cindylah pembunuhnya.
Allena : Aku tidak membunuhnya.
Cindy : Alexis telah berbohong padamu.